Analisis pengungkapan laporan keberlanjutan berdasarkan topik spesifik GRI Standards pada perusahaan sektor konstruksi untuk tahun 2017 dan 2018

Abstract

Perkembangan industri secara global memungkinkan adanya kegiatan usaha yang bersifat eksploitatif tanpa memerhatikan timbulnya isu keberlanjutan dalam aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial. Kegagalan perusahaan untuk mengidentifikasi isu keberlanjutan akan menyebabkan konsekuensi berupa hilangnya kepercayaan dari para pemangku kepentingan perusahaan yang akan merugikan perusahaan dalam jangka panjang. Terdapat respon dari perusahaan dalam upaya menanggulangi isu keberlanjutan lewat kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan, kemudian perusahaan mengungkapkan informasi-informasi tersebut dalam laporan keberlanjutan. Pedoman dari Global Reporting Initiative (GRI) dijadikan acuan dasar pelaporan keberlanjutan perusahaan-perusahaan di Indonesia. Topik spesifik GRI Standards membahas tentang aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial. Perusahaan sektor konstruksi menerbitkan laporan keberlanjutan dengan menyediakan informasi topik spesifik GRI Standards, sehingga tersedia informasi keberlanjutan yang dapat digunakan dalam jangka panjang dan dapat mendukung program kerja pemerintah Indonesia yang berupaya melaksanakan pembangunan dan infrastruktur dalam konteks keberlanjutan. Dasar dari metode penelitian yang digunakan adalah studi deskriptif lewat pendekatan analisis konten (content analysis) lalu dilanjutkan dengan menilai kesesuaian laporan (accordance of reporting). Penilaian dilakukan dengan perhitungan terhadap jumlah indikator kategori yang diungkapkan dalam laporan keberlanjutan, kemudian dibagi dengan jumlah indikator yang seharusnya diungkapkan di dalam laporan keberlanjutan. Hasil perhitungan tersebut kemudian dikali dengan 100%. Hasil dari penelitian tersebut selanjutnya akan diklasifikasikan kedalam beberapa bagian yaitu: Not Applied, Limited Disclose, Partially Applied, Well Applied, dan Fully Applied. Analisis pengungkapan laporan keberlanjutan didukung oleh unit penelitian yang terdiri dari PT Jasa Marga Tbk, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, PT Pembangunan Perumahan Tbk, PP Properti Tbk, PT Sarana Multi Infrastruktur, PT Total Bangun Persada Tbk, PT Waskita Karya Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, dan PT Wijaya Karya Beton Tbk. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, PT Total Bangun Persada Tbk merupakan perusahaan yang secara konsisten memberikan informasi pengungkapan topik spesifik GRI Standards dalam laporan keberlanjutan dengan skor 34.97% pada tahun 2017 dan 38.37% pada tahun 2018. PT PP Properti Tbk merupakan perusahaan yang mengalami peningkatan paling tinggi dengan skor 26.07% pada tahun 2017 dan 54.38% pada tahun 2018. Skor rata-rata perkembangan pengungkapan GRI Standards menunjukkan bahwa terdapat perkembangan dalam aspek ekonomi, lingkungan, dan sosial pada perusahaan sektor konstruksi yang diteliti. Aspek ekonomi merupakan aspek yang pemenuhan indikatornya paling tinggi sementara aspek lingkungan merupakan aspek yang pemenuhan indikatornya paling rendah. Perusahaan disarankan untuk mengungkapkan informasi keberlanjutannya berdasarkan kriteria indikator GRI Standards serta terus memperbarui praktik pengungkapan yang sudah dilakukan berdasarkan perkembangan aturan dari GRI agar laporan keberlanjutannya dapat lebih relevan dan berguna bagi seluruh pemangku kepentingan.