dc.description.abstract |
Saat ini, perusahaan manufaktur tekstil masih banyak dijumpai di Indonesia. Industri
tekstil memiliki beberapa tahap, mulai dari pemintalan benang, benang diproduksi
menjadi kain lalu kain diproses lebih lanjut. Terdapat begitu banyak proses yang
berbeda-beda. Salah satu dari proses yang begitu banyak tersebut adalah proses
menyetak gambar atau motif pada kain. Cetak saring atau sablon merupakan salah
satu bidang yang cukup mudah untuk ditekuni. Oleh karena itu, persaingan yang
ditimbulkan dalam usaha sablon sangat ketat. PT BDJ memiliki biaya tidak langsung
yang berjumlah cukup banyak dan bidang cetak kain yang dijalankan PT BDJ
merupakan bidang jasa sehingga setiap pesanan yang diterima akan lebih banyak
memiliki sifat yang berbeda-beda dalam hal kuantitas, jenis, ukuran dan lain-lain.
Oleh karena itu, penulis tertarik untuk menerapkan perhitungan activity-based
costing dalam perhitungan harga pokok pesanan milik PT BDJ.
Dalam menerapkan activity-based costing, perusahaan harus mengidentifikasi
aktivitas-aktivitas apa saja yang dilakukan dan biaya apa saja yang dikeluarkan.
Biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan akan dialokasikan kepada setiap aktivitas
yang ada di perusahaan menggunakan resource cost driver. Setelah biaya telah
dialokasikan, biaya aktivitas telah diketahui lalu biaya aktivitas akan dibebankan
kepada final cost object. Di setiap aktivitas-aktivitas mempunyai masing-masing
pemacu biaya atau cost driver. Biaya aktivitas dibebankan menggunakan activity
cost driver kepada setiap final cost object, sehingga akan menghasilkan perhitungan
yang lebih akurat.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif
analisis. Teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah penelitian
lapangan dan studi kepustakaan. Pada penelitian ini, unit penelitian yang dipilih
adalah suatu perusahaan yang bergerak di bidang tekstil atau lebih tepatnya di bidang
sablon yaitu PT. BDJ. Objek penelitian yang dipilih pada penelitian ini adalah
perhitungan harga pokok pesanan pada PT BDJ. Perusahaan tersebut dipilih sebagai
penelitian dikarenakan terdapat banyak informasi yang tepat untuk membahas topik
yang sudah ditentukan.
Sampai saat ini, PT BDJ telah melakukan kesalahan dalam menghitung harga
pokok pesanan sehingga menghasilkan harga pokok pesanan yang tidak akurat,
dibuktikan dengan perbandingan perhitungan yang dilakukan dengan activity-based
costing dengan yang dilakukan oleh perusahaan. Seluruh tiga sampel pesanan yang
diambil untuk diteliti memiliki harga pokok pesanan yang terlalu rendah atau
undercosted. Hal ini dapat menyebabkan perusahaan melakukan kesalahan dalam
pengambilan keputusan penolakan pesanan jasa cetak kain tertentu yang dinilai
merugikan atau penerimaan pesanan yang dinilai menguntungkan. PT BDJ sebaiknya
melakukan identifikasi biaya yang terjadi secara lebih tepat sehingga dapat
menghasilkan perhitungan harga pokok pesanan yang lebih akurat. PT BDJ lebih
baik menerapkan metode activity-based costing dalam perhitungan harga pokok dan
sebaiknya mengkaji ulang perhitungan harga jual yang telah dilakukan selama ini. |
en_US |