Abstract:
Perkembangan ekonomi di Indonesia saat ini semakin menunjukkan
peningkatan dalam hal pembangunan. Hal ini ditandai dengan permintaan spare part dalam
mendukung penggunaan alat berat terus meningkat karena industri alat berat berperan penting
mendukung kegiatan usaha lain. Akan tetapi, perusahaan alat berat di Indonesia tidak dikuasai
oleh satu perusahaan saja. Trakindo cabang Bandung merupakan salah satu dealer penyedia
spare part di Indonesia. Dengan melihat persaingan yang ketat di industri alat berat maka
Trakindo cabang Bandung harus dapat menyediakan kebutuhan dalam waktu yang cepat.
Maka hal yang harus di pertimbangkan oleh Trakindo cabang Bandung adalah menyediakan
dan memilih spare part yang harus disediakan atau tidak perlu dicadangkan di gudang.
Aktivitas pengelolaan spare part merupakan hal penting untuk
mempertahankan dan mengembangkan keuntungan perusahaan. Kegiatan pengelolaan
merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi fungsi-fungsi manajemen, seperti perencanaan,
pelaksanaan, dan pengawasan untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Untuk menilai
apakah aktivitas pengelolaan spare part sudah berjalan dengan efektif dan efisien, diperlukan
pemeriksaan operasional untuk mengidentifikasi kelemahan-kelemahan pada area yang perlu
diperbaiki agar aktivitas operasinya lebih efektif, efisien, dan ekonomis.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi
deskriptif. Sumber data yang diperoleh berasal dari data primer dan data sekunder. Peneliti
memperoleh data primer dari wawancara dan observasi, sedangkan untuk data sekunder
didapatkan dari data yang tersedia di perusahaan seperti profil perusahaan, struktur organisasi,
deskripsi pekerjaan, data persediaan, data penjualan,daftar harga perolehan, daftar harga
penjualan, dan data terkait pengelolaan spare part. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah studi lapangan dan studi literatur. Sedangkan objek pada penelitian ini adalah
pemeriksaan operasional terhadap aktivitas pengelolaan persediaan spare part dalam
menunjang kelancaran penjualan Trakindo cabang Bandung.
Dari pemeriksaan operasional yang telah dilakukan, peneliti menemukan bahwa
aktivitas pengelolaan spare part Trakindo cabang Bandung belum memadai. Trakindo cabang
Bandung sering kurang tepat dalam menetapkan spare part yang dipesan kepada Trakindo
Utama sehingga menyebabkan selama periode Januari-Juni 2018, terdapat spare part dead
stock dan slow moving sebesar 54%, sedangkan fast moving spare part sebesar 16% dan
additional spare part sebesar 30% dari seluruh sampel spare part yang berada disimpan di
gudang Trakindo cabang Bandung. Dengan besarnya spare part dead stock dari spare part
yang disimpan Trakindo cabang Bandung menyebabkan pemborosan biaya untuk
mengirimkan spare part dead stock yang harus ditanggung Trakindo cabang Bandung sebesar
Rp 5.982.822, dan biaya sebesar Rp 2.065.680 untuk pengiriman additional spare part. Selain
itu sering terdapat kesalahan pengemasan atas pesanan pelanggan dan harus melakukan
pengiriman kembali atas kekurangan spare part yang dipesan sebesar biaya sebesar Rp
747.000. Trakindo cabang Bandung pun kehilangan pendapatan bunga sebesar Rp 25.076.714
per enam bulan karena harus mengeluarkan biaya atas sampel spare part yang mengendap di
dalam gudang Trakindo cabang Bandung. Rekomendasi yang diberikan peneliti untuk
mengatasi masalah pengelolaan spare part yaitu dengan menetapkan spare part yang dipesan
kepada Trakindo Utama secara akurat dengan memanfaatkan seluruh informasi yang dimiliki
dan kerja sama antara bagian part operation dan bagian product support. Trakindo cabang
Bandung pun harus dapat melakukan penyesuaian terhadap spare part yang dipesan kepada
Trakindo Utama berdasarkan kondisi permintaan pelanggan. Untuk masalah kesalahan
pengemasan pesanan pelanggan, peneliti memberikan rekomendasi untuk melakukan
pemeriksaan kembali ketika pesanan pelanggan akan dikemas dan dikirmkan kepada
pelanggan. Selain itu, peneliti merekomendasikan kepada Trakindo cabang Bandung untuk
melakukan pemeriksaan operasional dengan konsisten dan secara berkala.