dc.description.abstract |
Penentuan pusat pertumbuhan merupakan salah satu strategi pengembangan wilayah
yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengatasi ketimpangan antar wilayah.
Penetuan pusat pertumbuhan diharapkan dapat memberikan spillover effect dan
mendorong perekonomian wilayah hinterland. Pengembangan wilayah yang
dilakukan di Provinsi Banten salah satunya dilakukan untuk mengurangi ketimpangan
pembangunan ekonomi. Namun pada kenyataannya setelah 18 tahun menjadi daerah
otonom, ketimpangan pembangunan ekonomi masih terjadi antara bagian utara dan
selatan Provinsi Banten. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pusat pertumbuhan
di Provinsi Banten dan mengetahui pola spasial limpahan pertumbuhan ekonomi antar
kabupaten/kota pada tahun 2011-2017. Melalui analisis Tipologi Klassen dan Kuantil,
ditemukan bahwa pusat pertumbuhan Provinsi Banten berada di Kota Cilegon. Melalui
analisis spasial menggunakan Indeks Moran Lokal (LISA), hasil penelitian ini
menemukan signifikansi wilayah yang berbeda setiap tahun. Dari 8 kabupaten/kota di
Provinsi Banten, hanya dua daerah yang signifikan berkorelasi dengan daerah
tetangganya, yaitu Kabupaten Serang dan Kota Tangerang Selatan. Secara
keseluruhan, pola limpahan pertumbuhan ekonomi hanya terjadi ke bagian timur dan
bagian barat Provinsi Banten namun tidak ke wilayah selatannya. |
en_US |