Abstract:
Perkembangan zaman saat ini membuat permintaan konsumen semakin beragam. Masyarakat
setiap hari membutuhkan makanan dan minuman. Peningkatan kebutuhan masyarakat atas
makanan dan minuman menjadi bisnis yang menarik bagi pengusaha. Banyaknya perusahaan
di bidang industri makanan dan minuman menyebabkan terjadinya persaingan bisnis yang
ketat pada industri ini. Perusahaan harus mampu menentukan target dan fokus dengan apa
yang ingin dicapai oleh perusahaan untuk dapat bersaing di dunia usaha saat ini. Salah satunya
dengan mengelola perencanaan dan pengendalian persediaan barang dagang. Tetapi pada
kenyataannya perusahaan mengalami kelebihan maupun kekurangan persediaaan karena
pembelian yang berlebih atau kekurangan.
Pemeriksaan operasional adalah pemeriksaan terhadap kinerja perusahaan
dari sudut pandang manajemen untuk mengevaluasi tingkat ekonomis, efektivitas dan
efisiensi. Sebelum melakukan pembelian persediaan, perusahaan memerlukan adanya
perencanaan dan pengendalian persediaan terkait bagaimana perusahaan melakukan
pembelian persediaan. Perusahaan memiliki tujuan dalam melakukan perencanaan persediaan
yaitu agar persediaan dapat terjual dan dapat menghindari risiko atas kelebihan maupun
kekurangan persediaan. Untuk itu perusahaan melakukan perencanaan dan pengendalian
persediaan untuk memastikan bahwa pembelian persediaan yang dilakukan perusahaan sudah
sesuai dengan standar yang dimiliki perusahaan.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi
deskriptif. Peneliti mengumpulkan dan menggunakan data primer dan sekunder dalam
melakukan penelitian. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini
adalah studi literatur dan studi lapangan yang terdiri dari wawancara, observasi, dan
dokumentasi. Objek penelitian ini adalah pemeriksaan operasional terhadap aktivitas
perencanaan dan pengendalian persediaan dalam upaya meningkatkan efektivitas dan efisiensi
pembelian persediaan pada PT. SMP. PT. SMP adalah perusahaan dagang yang merupakan
distributor utama dari berbagai merk dan jenis makanan dan minuman di kota Cirebon.
Dari hasil pemeriksaan operasional yang telah dilakukan pada aktivitas
perencanaan dan pengendalian persediaan barang dagang di PT. SMP ditemukan beberapa
kelemahan yang terjadi di perusahaan diantaranya adalah tidak terdapatnya struktur organisasi,
job description, kebijakan dan prosedur terkait perencanaan dan pengendalian persediaan
secara tertulis. Peneliti juga menemukan bahwa perusahaan belum memiliki perencanaan dan
pengendalian persediaan yang memadai. Peneliti melakukan simulasi perhitungan EOQ, safety
stock, dan reorder point terhadap 15 sampel persediaan pada PT. SMP. Dari hasil perhitungan
tersebut peneliti menemukan bahwa perusahaan menanggung pemborosan atas ordering cost
sebesar Rp.120.632 per bulan yang disebabkan oleh pembelian persediaan yang dilakukan
perusahaan saat ini dengan kuantitas pembelian persediaan yang kecil dan melakukan
pembelian dengan frekuensi pembelian yang sering. Selain itu juga, perusahaan mengalami
kekurangan persediaan, sehingga perusahaan mengalami potensi stockout cost atas kehilangan
laba sebesar Rp. 4.625.756 per bulan. Peneliti memberikan rekomendasi kepada perusahaan
untuk menerapkan metode perhitungan EOQ, safety stock dan reorder point karena dapat
mengatasi terjadinya potensi stockout.