Abstract:
Inklusi keuangan adalah kondisi di mana semua orang dewasa usia kerja memiliki akses ke kredit, tabungan, pembayaran, dan asuransi dari penyedia layanan formal. Dengan meningkatnya inklusi keuangan secara luas, diharapkan akan menurunkan kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi meningkat. Studi ini mengukur seberapa besar inklusi keuangan di tiap provinsi di Indonesia selama 2010-2018. Provinsi Indonesia memiliki beragam kondisi ekonomi yang seharusnya akan memberikan inklusi yang berbeda-beda. Pengukuran inklusi dilakukan dengan menggunakan Index Financial Inclusion (IFI) yang didesain oleh Sarma (2012). IFI memiliki 3 dimensi yaitu aksesibilitas, ketersediaan, dan penggunaan. Semakin tinggi nilai IFI menunjukan semakin tinggi pula pencapaian provinsi tersebut. Nilai IFI paling rendah adalah provinsi Banten tahun 2010 dengan nilai 0.06 yang dikarenakan jumlah cabang bank yang masih sedikit dibandingkan dengan tahun tahun berikutnya dan nilai IFI paling besar adalah provinsi DKI Jakarta pada tahun 2015 dengan nilai 0.76 yang dikarenakan Jakarta memiliki peningkatan yang pesat dalam penyaluran kreditnya pada tahun 2015.