dc.description.abstract |
PD Bahtera Serba Makmur merupakan salah satu perusahaan dagang yang
menjual beras. Terdapat tiga jenis beras yang dijual di PD Bahtera Serba Makmur yaitu
kelas bawah, kelas medium, dan kelas premium. Masalah yang dihadapi oleh PD
Bahtera Serba Makmur saat ini yaitu kebijakan persediaan saat ini masih kurang baik,
mengingat masih banyak terdapat persediaan beras yang lewat masa kedaluwarsanya,
sehingga terpaksa dijual dengan harga lebih murah. Hal tersebut tentunya dapat
mengurangi keuntungan yang diperoleh PD Bahtera Serba Makmur. Selain itu adanya
beras kedaluwarsa juga mengurangi kualitas produk yang ada di perusahaan.
Berdasarkan permasalahan tersebut, diberikan usulan kebijakan persediaan
dengan mempertimbangkan faktor kedaluwarsa menggunakan model dasar yang telah
dikembangkan pada penelitian sebelumnya. Dilakukan juga modifikasi terhadap model
dasar untuk menyesuaikan model dengan masalah yang dihadapi perusahaan, yaitu
pada faktor discount, biaya pemesanan, dan biaya kedaluwarsa. Hasil modifikasi model
persediaan digunakan untuk beberapa alternatif kebijakan persediaan yaitu kebijakan
continuous review (Q) dan kebijakan joint order. Kebijakan joint order dapat diterapkan
pada perusahaan karena beras didapat perusahaan dari satu supplier yang sama.
Hasil penelitian menunjukan kebijakan persediaan yang mampu memberikan
total biaya persediaan minimum adalah dengan melakukan pemesanan joint order untuk
beras jenis rendah, medium, dan premium setiap 7 hari dengan total biaya persediaan
sebesar Rp 669.474.841,180 / tahun dan memberikan penghematan sebesar Rp
567.299,95. Selain itu dari jumlah kedaluwarsa, model persediaan usulan memberikan
penurunan sebesar 817,904 Kg / tahun |
en_US |