Abstract:
Angka terjadinya kecelakaan lalu lintas terus meningkat sejak tahun 2007 dan
Indonesia adalah negara urutan kelima dengan tingkat kecelakaan yang tertinggi.
Kecelakaan lalu lintas dapat disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu faktor manusia, faktor
kendaraan dan faktor lingkungan. Faktor manusia yang disebabkan oleh kelelahan menjadi
penyebab terbesar terjadinya kecelakaan.
Pada penelitian ini, faktor penyebab kelelahan yang digunakan adalah durasi
latihan fisik dan keterjagaan panjang. Penelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh
faktor keterjagaan, faktor durasi latihan fisik dan interaksinya terhadap tingkat kantuk yang
dapat menyebabkan kecelakaan dan penentuan durasi latihan fisik terbaik yang dapat
membuat pengemudi terjaga lebih lama setelah mengalami keterjagaan panjang.
Penelitian dilakukan dengan memberikan enam perlakuan terhadap enam orang partisipan
pria dewasa muda. Enam perlakuan yang diberikan adalah kombinasi dari faktor
keterjagaan yang dibagi menjadi dua level, yaitu 8 hingga kurang dari 10 jam dan 10 hingga
12 jam dan faktor durasi latihan fisik yang dibagi menjadi tiga level, yaitu 20 menit, 30 menit
dan 40 menit. Latihan fisik yang dilakukan adalah latihan fisik menggunakan treadmill
dengan durasi istirahat 15 menit setelah latihan fisik. Pengukuran tingkat kantuk dilakukan
dengan memasangkan electroencephalograph (EEG) kepada partisipan selama
mengemudi 40 menit. Hasil EEG diolah dengan menggunakan MATLAB 2009a untuk
mengetahui nilai power alfa, beta dan teta. Nilai power akan digunakan untuk menghitung
rasio tingkat kantuk yang akan dilanjutkan dengan uji analisis variansi (ANAVA) untuk
mengetahui pengaruh faktor terhadap respon. Kemudian dilanjutkan dengan uji Tukey
untuk mengetahui perbedaan durasi latihan fisik yang signifikan. Uji Tukey hanya perlu
dilakukan untuk faktor yang berpengaruh terhadap respon.
Hasil uji ANAVA menunjukan faktor keterjagaan tidak mempengaruhi rasio
tingkat kantuk, faktor durasi latihan fisik mempengaruhi rasio tingkat kantuk dan interaksi
dari kedua faktor tidak mempengaruhi rasio tingkat kantuk. Hasil uji Tukey menunjukan
durasi latihan fisik 20 menit berbeda signifikan dengan durasi latihan fisik 40 menit. Durasi
latihan fisik 20 menit dapat membuat pengemudi terjaga lebih lama dibandingkan dengan
40 menit. Oleh sebab itu bedasarkan penelitian yang telah dilakukan, jika pengemudi
latihan fisik setelah mengalami keterjagaan panjang, maka sebaiknya pengemudi latihan
fisik selama 20 menit.