Abstract:
Toko X merupakan sebuah toko yang menjual bahan bangunan. Toko ini menjual barang jadi dimana barang tersebut dibeli melalui supplier dan dijual langsung ke konsumen. Pemilik toko tidak menggunakan metode tertentu untuk melakukan pemesanan barang jadi. Selama ini, pemilik toko melakukan pemesanan barang jadi ke supplier hanya berdasarkan instuisi. Alhasil, toko tersebut sering mengalami stockout atau kehilangan penjualan. Toko X menjadikan hal tersebut sebagai masalah sehingga perlu dilakukan perbaikan keadaaan tersebut. Hal yang dilakukan untuk melakukan perbaikan adalah manajemen persediaan yang dapat menentukan interval waktu pemesanan dan jumlah pemesanan yang dapat menghasilkan minimum expected total cost.
Barang yang menjadi bahan penelitian hanya barang yang sering mengalami kekurangan akibat tingginya pemintaan. Barang jadi tersebut adalah cat dan keramik. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Metode T. Metode tersebut digunakan pada dua kondisi yaitu individual order dan joint order.. Hasil perhitungan yang diperoleh dengan menggunakan metode T adalah interval waktu pemesanan (T) dan maksimum jumlah persediaan (R).
Perhitungan dengan menggunakan individual order dilakukan untuk masing-masing barang sedangkan perhitungan dengan menggunakan joint order dilakukan secara bersamaan untuk barang yang memiliki supplier yang sama. Hasil perhitungan yang menghasilkan biaya paling minimum adalah pemesanan yang dilakukan joint order. Pemesanan dengan joint order untuk produk cat spectrum 25 kg, cat spectrum 5 kg dan cat ABC 1 kg menghasilkan nilai T sebesar 20,8 hari dan total biaya persediaan sebesar Rp 11.290.452 sedangkan pemesanan secara bersamaan untuk produk keramik tembok kamar mandi dan keramik lantai dalam menghasilkan nilai T sebesar 22,9 hari dan total biaya persediaan sebesar Rp Rp 9.130.577.