dc.description.abstract |
Gelagar pelat pada umumnya memiliki web yang tidak kompak sehingga diperlukan pengaku untuk
mencegah terjadinya kegagalan web berupa kelelehan web dan lipat web. Lipat web terjadi di area
lokal akibat beban tekan vertikal dari tumpuan yang disalurkan melalui flens. Pengaku longitudinal
harus ditempatkan pada lokasi vertikal dan panjang yang optimum untuk mendapatkan peningkatan
kekuatan lipat web maksimum. Penelitian ini melibatkan analisis nonlinear yaitu memperhitungkan
ketidaklinearan material dan efek deformasi besar. Namun demikian, lipat web termasuk dalam
analisis tekuk, maka untuk menghasilkan lipat web pada analisis nonlinear, harus dilakukan analisis
tekuk linear terlebih dahulu. Analisis tekuk linear dipakai ragam tekuk pertamanya sebagai
ketidaksempurnaan awal pada analisis tekuk nonlinear. Ragam tekuk pertama tersebut diberi
amplitudo yang bernilai kecil yaitu √b1lst/500 dalam satuan mm, dengan b1 adalah lokasi
pengaku dan lst adalah panjang pengaku. Lokasi pengaku longitudinal divariasikan rasio (b1/h)
sebesar 0.2, 0.3, 0.4, 0.5, dan 0.6. Panjang pengaku longitudinal divariasikan rasio (lst/(0.5l)) sebesar
0.2, 0.4, 0.6, 0.8, dan 1.0. Masing-masing pasangan variasi menghasilkan perbesaran kekuatan lipat
web (Cst). Dengan menggunakan analisis regresi stepwise dari data diskrit didapat persamaan Cst
sehingga mendapat data kontinu. Lokasi vertikal pengaku yang optimum adalah saat b1/h 0.32
dengan panjang lst/(0.5l) 0.62. |
|