dc.description.abstract |
Seiring dengan meningkatnya pembangunan gedung terutama bangunan gedung tinggi di Kota Bandung, maka Sertifikat Laik Fungsi (SLF) bangunan gedung mulai diimplementasikan dalam rangka pengendalian penyelenggaraan bangunan gedung. Namun demikian, proses pengendalian tersebut masih belum terlaksana secara optimal, dimana sistem penilaian kelaikan bangunan gedung masih bersifat kualitatif sehingga hasil penilaian tidak terukur. Atas dasar tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan penilaian kelaikan fungsi bangunan gedung. Sistem penilaian dibagi menjadi 2 (dua) kategori yaitu kategori prasyarat dan kategori rating/berbobot. Kategori prasyarat dilakukan untuk penilaian tata bangunan dan keselamatan, sedangkan kategori rating/berbobot untuk penilaian kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan. Pengembangan penilaian difokuskan pada fungsi rumah sakit dan rumah susun. Metode analisis penelitian menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Berdasarkan hasil analisis, menunjukan bahwa bobot tertinggi pada penilaian kriteria kelaikan bangunan baik fungsi rumah sakit maupun fungsi rumah susun adalah kriteria kesehatan, disusul kriteria kenyamanan, dan kriteria kemudahan. Selanjutnya, pada penilaian subkriteria kelaikan bangunan secara keseluruhan, bobot penilaian tertinggi pada fungsi rumah sakit adalah sanitasi (20,2%), sedangkan bobot penilaian terendahnya adalah kenyamanan pandangan (2,2%), dan bobot penilaian tertinggi pada fungsi rumah susun adalah sanitasi (14,7%) dan sistem penghawaan (14,5%), sedangkan bobot penilaian terendahnya adalah kenyamanan pandangan (3,1%). |
en_US |