Abstract:
Salah satu ukuran keberhasilan proyek konstruksi adalah tercapainya kinerja waktu yang
memuaskan. Terlepas fakta banyaknya studi terkait kinerja waktu yang tersedia pada literatur yang
ada, studi-studi tersebut hanya secara khusus berfokus pada identifikasi dan penilaian faktor-faktor
penyebab keterlambatan, dan hanya beberapa studi yang berhubungan dengan prediksi kinerja
waktu. Oleh karena itu, penelitian ini didedikasikan untuk mengisi kesenjangan tersebut dan
sejauh pengetahuan penulis, ini merupakan penelitian pertama, terutama untuk konteks Indonesia,
yang mengidentifikasikan faktor-faktor kinerja waktu dan menggunakannya untuk mengestimasi
kinerja waktu pada penyelesaian proyek konstruksi gedung. Faktor-faktor terpilih diperoleh dari
tinjauan literatur dan dikelompokkan menjadi satu set komponen menggunakan analisis faktor.
Survey menggunakan kuesioner ditujukan pada responden yang memenuhi syarat dari sektor
publik dan swasta. Sebanyak 38 kuesioner yang valid didapatkan dari total 48 kuesioner yang
diterima, dengan demikian hal tersebut mewakili 79% tingkat kepuasan atas jawaban responden.
Berdasarkan analisis faktor, tiga komponen terekstraksi, i.e., tipe bangunan gedung, komunikasi
dan kesiapan kontraktor, dan kinerja kontraktor, di mana model prediksi tersebut dikembangkan.
Penelitian ini mengadopsi dua metode: multiple linear regression (MLR) dan artificial neural
network (ANN) kemudian membandingkan akurasi prediksi menggunakan mean absolute
percentage error (MAPE) dan root mean square error (RMSE). Analisis menunjukkan bahwa
model berbasis ANN mengungguli model berbasis MLR dalam hal MAPE dan RMSE, yang
kemudian menjadi yang pertama mengusulkan model aplikasi prediksi kinerja waktu untuk proyek
yang akan datang.