Abstract:
Tiang bor dikonstruksi secara cast in-situ sehingga banyak faktor yang akan mempengaruhi integritas tiang antara lain kestabilan lubang bor, metode konstruksi serta durasi konstruksi tiang bor tersebut. Pada umumnya ditemukan bahwa daya dukung maupun performa tiang bor menurun akibat terjadinya anomali pada integritas tiang bor sehingga integritas tiang bor ini harus dimonitor sedini mungkin agar dapat ditentukan langkah-langkah yang harus dilakukan sebelum proses konstruksi berlanjut. Pada awal tahun 2000, diperkenalkan alat uji integritas baru dengan memanfaatkan panas hidrasi beton pada masa curing-nya yang dinamakan Thermal Integriti Profiler (TIP). Untuk menguji keandalan serta kelemahan dari alat uji TIP dibandingakan dengan alat uji integritas terdahulu seperti Pile Integrity Test (PIT) dan Cross-Hole Sonic Logging (CSL) maka penelitian ini membahas satu persatu keandalan dan kelemahan dari masing-masing metode pengujian sehingga diharapkan dapat memberikan informasi yang cukup untuk pembaca dalam menentukan alat uji yang sesuai untuk digunakan di dalam pengujian di proyek. Hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa masing-masing uji memiliki kelemahan dan keuntungannya masing-masing. Seperti pengujian PIT yang dapat dilakukan dengan mudah tanpa adanya persiapan khusus pada tiang bor, CSL yang menyajikan hasil uji secara detail dan TIP dapat memeriksa keutuhan selimut tiang.