Kajian potensi implementasi skema kerja sama pemerintah-swasta (KPS) untuk penyediaan infrastruktur di Provinsi NTT

Show simple item record

dc.contributor.advisor Wibowo, Andreas
dc.contributor.author Mau, Marianus Talo
dc.date.accessioned 2019-11-29T06:16:22Z
dc.date.available 2019-11-29T06:16:22Z
dc.date.issued 2019
dc.identifier.other tes1994
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/9752
dc.description.abstract Setiap pemerintah baik di tingkat nasional maupun daerah bertanggungjawab untuk menyediakan infrastruktur yang handal dan memadai. Namun demikian, upaya untuk menyediakan infrastruktur yang diperlukan seringkali terkendala dengan keterbatasan keuangan pemerintah. Mengandalkan secara eksklusif pada sektor publik (i.e., instansi pemerintah) untuk membiayai kebutuhan infrastruktur akan menyebabkan kesenjangan besar yang terjadi antara kebutuhan dan pemenuhan makin melebar. Masalah ini menjadi lebih mengemuka jika dikaitkan dengan pemerintah daerah. Oleh karena itu, sumber-sumber alternatif pendanaan selain dari kontribusi sektor publik sangat dibutuhkan, termasuk partisipasi sektor swasta melalui skema kerja sama pemerintah-swasta (KPS). Terlepas dari fakta telah banyak penelitian dilakukan dalam ranah KPS, hanya sedikit, atau bahkan tidak ada, yang didedikasikan untuk mengkaji potensi sektor publik khususnya pemerintah daerah dalam mengimplementasikan skema KPS. Tesis ini bertujuan untuk mengisi kekosongan ini dengan menggunakan Nusa Tenggara Timur sebagai studi kasus. Tesis ini mengkaji tingkat kesiapan dan kendala dari perspektif publik terhadap faktor-faktor yang diidentifikasikan, merekomendasikan sektor infrastruktur potensial untuk KPS, dan menentukan model KPS yang dapat digunakan. Berdasarkan indeks kepentingan relatif yang diperoleh dari survei kuesioner kepada responden yang bekerja pada lembaga pemerintah terkait KPS, tesis ini memperlihatkan adanya tingkat kesiapan yang tinggi terutama dalam aspek komitmen dan koordinasi kelembagaan, yang mendukung keberhasilan pelaksanaan KPS. Di sisi lain, ada beberapa kendala untuk imlementasi KPS antara lain kemampuan keuangan daerah terbatas dan kemampuan masyarakat untuk membayar tarif kurang mendukung. Tesis ini juga menunjukkan bahwa infrastruktur transportasi, infrastruktur ketenagalistrikan, infrastruktur pariwisata, dan infrastruktur air minum, menjadi sektor yang memiliki potensi besar untuk di-KPS-kan. Model-model KPS yang dapat digunakan adalah model Bangun dan serah, Bangun-kelola-serah, Bangun-serah-kelola, dan Renovasi-kelola-serah, dengan skema pengembalian melalui tarif atau pembayaran ketersediaan layanan. Tesis ini mendiskusikan temuan yang diperoleh dan ditutup dengan keterbatasan penelitian yang dapat dijadikan bahan bagi penelitian selanjutnya. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Magister Teknik Sipil Konsentrasi Manajemen Proyek Konstruksi Kerjasama Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sumber Daya Air dan Konstruksi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan Sekolah Pascasarjana Universitas Katolik Parahyangan en_US
dc.subject Kerja sama pemerintah-swasta en_US
dc.subject Penyediaan infrastruktur en_US
dc.subject Tingkat kesiapan en_US
dc.subject Sektor publik en_US
dc.subject Indeks kepentingan relatif en_US
dc.subject Nusa Tengga Timur en_US
dc.title Kajian potensi implementasi skema kerja sama pemerintah-swasta (KPS) untuk penyediaan infrastruktur di Provinsi NTT en_US
dc.type Master Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2016831030
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI810#Teknik Sipil


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account