dc.description.abstract |
Sudah bukan menjadi rahasia umum bahwa masyarakat Indonesia memiliki budaya konsumsi
yang hedonis. Seperti dilansir dalam CNN Indonesia, pilihan konsumsi yang sebelumnya
merupakan good based consumption telah bergeser menjadi experience based consumption. Budaya 'kekinian' ini mendorong mereka untuk selalu hang out di tempat-tempat terbaru khususnya yang berupa restoran atau kafe. Hingga kini usaha kuliner kian menjamur di Kota Bandung. Persaingan yang ketat dan keterbatasan sumber daya yang dimiliki perusahaan khususnya yang berskala UMKM dapat menjadi peluang timbulnya significant fraud risk.
Pada perusahaan yang bergerak di bidang kuliner, area persediaan adalah area yang sangat rawan mengalami fraud. Implementasi internal control yang efektif dinilai mampu mencegah dan medeteksi timbulnya significant fraud risks. Efektivitas suatu internal control dapat dinilai berdasarkan komponen control environment, risk assessment, control activities, information and communication, dan monitoring. Sementara itu, ada tiga faktor yang dapat menyebabkan seseorang mampu melakukan fraud, yaitu: pressure, opportunity, dan rationalization. Maka dari itu, penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas internal control perusahaan dalam mendeteksi significant fraud risks pada siklus persediaan dan pergudangannya.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik pegumpulan data yang dilakukan adalah studi lapangan dan studi kepustakaan. Pengolahan data dilakukan dengan menganalisa hasil kuesioner dan membandingkannya dengan hasil
observasi dan wawancara. Objek penelitian dalam penelitian ini adalah efektivitas internal control untuk mendeteksi significant fraud risks pada Roempi Coffee&Eatery di Kota Bandung (cabang pusat).
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, internal control yang diimplementasikan Roempi Coffee&Eatery sudah baik, seperti dengan telah menerapkan food costing control yang dinilai mampu mencegah tindakan fraud, namun belum sempurna dalam
mendeteksi timbulnya significant fraud risks lainnya. Oleh karena itu, telah diuraikan beberapa saran yang diharapkan dapat menangani significant fraud risks tersebut. Saran-saran tersebut antara lain: (1 ) melakukan pemisahan fungsi yang dimiliki oleh inventory admin, (2) mengefektifkan penggunaan dokumen PO Dapur Produksi dengan memberikan salah satu rangkap kepada divisi kitchen sebagai tanda bukti penerimaan persediaan, (3 ) pendisiplinan pelaksanaan SOP tekait prosedur belongings and body check dan menerbitkan Berita Acara Perkara apabila ditemukan kasus pencurian persediaan, (4) melakukan dokumentasi terkait prosedur expiration date control dengan menerbitkan Berita Acara Perkara Expired Inventory, dan (5) melakukan pemeriksaan ulang, baik secara random dan/atau rutin ulang atas fisik
persediaan hasil stock opname dan terkait persediaan expired oleh administrative & finance director. Selain itu perusahaan juga sebaiknya mengimplementasikan whistleblowing program sebagai salah satu tindakan untuk mencegah timbulnya significant fraud risks di masa yang akan datang. |
en_US |