Abstract:
Homili adalah peristiwa Sabda. Oleh karenanya, homili seorang imam haruslah bersumber pada
Kitab Suci sebagai satu-satunya tempat dimana Wahyu Allah tertulis dan dihadirkan kembali
sebagai kisah penyertaan dan penyelamatan yang dilakukan oleh Allah sampai saat ini. Homili
sebagai peristiwa Sabda yang mengungkapkan diri Allah kepada umat yang hadir. Homili adalah
saat seorang imam mewartakan Wahyu Allah dengan bahasa lisan, dan tidak sebatas menjelaskan
isi dari Kitab Suci. Homili dipahami sebagai saat menghadirkan wahyu Allah. Imam merupakan
orang yang dipilih Allah dan ditahbiskan untuk mengambil bagian dalam tugas mewartakan Kabar
Gembira. Imamat merupakan sebuah anugerah dari Allah dan memang tidak semua orang
dianugerahi rahmat tahbisan. Dalam rahmat tahbisan inilah mereka telah menjadi mempelai Allah
yang akan selalu memberikan diri mereka kepada Allah. Imam adalah seorang gembala, yang
menimba kekuatan kegembalaan dari Kristus Sang Gembala Yang Baik. Para imam adalah
cerminan dari hidup suci di hadapan Allah, dan menjadi teladan bagi umat. Para imam selalu
dituntut untuk hidup suci dan kudus, karena itulah salah satu syarat dalam mengemban tugas
kegembalaan Gereja. Homili yang dirasakan umat berdaya ubah dan mempunyai kekuatan serta
kehidupan rohani imam yang saleh dan bermutu adalah kombinasi sempurna dari seorang yang
menghadirkan Wajah Kristus di dalam hati umat.