Upaya pelestarian bangunan cagar budaya pada kawasan Observatorium Bosscha, Lembang, Jawa Barat

Show simple item record

dc.contributor.advisor Hartono, Harastoeti Dibyo
dc.contributor.author Rangkuti, Widyana Wiza Kesuma
dc.date.accessioned 2019-08-02T08:55:06Z
dc.date.available 2019-08-02T08:55:06Z
dc.date.issued 2018
dc.identifier.other skp37811
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/8504
dc.description 6030 - FTA en_US
dc.description.abstract Menurut UU No.11 tahun 2010, Cagar budaya adalah warisan budaya bersifat kebedaan berupa benda cagar budaya, bangunan cagar budaya, struktur cagar budaya, situs cagar budaya, dan kawasan cagar budaya di darat atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama dan kebudayaan melalui proses penetapan. Seluruh elemen atau hal yang patut di sematkan status Cagar Budaya tentu memiliki beberapa kriteria dan batasan tersendiri untuk kemudian di jadikan salah satu upaya pelestarian yang di lakukan untuk elemen tersebut. Sejak rampungnya pembangunan sebagai salah satu pusat penelitian benda langit pada masa itu, fungsi utama dari Observatorium Bosscha hingga saat ini masih berjalan sesuai fungsi awal di rancangnya bangunan tersebut. Sehingga dengan adanya fakta ini membuat Observatorium Bosscha memiliki seluruh kriteria yang di butuhkan oleh baik segubah maupun kawasan untuk memiliki status sebagai Bangunan / Kawasan Cagar Budaya. Penetapan lokasi berdirinya Observatorium Bosscha jelas beralasan, di mana ketika awal perencanaan pada tahun 1920an, Kota Lembang menjadi lokasi yang strategis dalam pembangunan sebuah Observatorium. Tetapi dewasa ini, Observatorium Bosscha memiliki kendala, di mana kendala yang di hadapi adalah pembangunan permukiman di Kota Lembang yang pesat dan tidak bisa di hindari. Hal ini membuat fungsi utama dari Observatorium Bosscha terganggu oleh beberapa aspek yang di antaranya adalah beberapa fungsi yang di miliki oleh Kawasan Observatorium Bosscha dan fungsi utama yang terganggu oleh faktor lingkungan. Dengan terjadinya beberapa gangguan yang jelas cukup mengganggu fungsi utama dari Observatorium Bosscha membuat beberapa pihak yang tekait melakukan sejumlah upaya dalam rangka melestarikan Observatorium Bosscha sebagai Bangunan Cagar Budaya Nasional. Seluruh upaya pelestarian yang telah di lakukan memiliki acuan yaitu tinjauan hukum yang berlaku. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengetahui apakah upaya pelestarian yang telah di lakukan baik tertulis maupun fisik dapat mempertahankan fungsi utama Observatorium Bosscha sebagai pusat pengamatan benda langit. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif, data diperoleh dari studi literatur, pengamatan langung ke lapangan, serta wawancara terhadap pihak Observatorium Bosscha. Telah di peroleh kesimpulan bahwa beberapa upaya pelestarian yang di lakukan masih ada yang belum optimal di lakukan mengingat dasar hukum sebagai acuan untuk segala tindakan yang di lakukan belum memiliki batasan yang jelas dalam perlindungan fungsi utama dari Observatorium Bosscha. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik - UNPAR en_US
dc.subject Upaya pelestarian en_US
dc.subject pusat pengamatan en_US
dc.subject cagar budaya en_US
dc.subject fungsi utama en_US
dc.subject terganggu en_US
dc.subject fungsi penunjang en_US
dc.title Upaya pelestarian bangunan cagar budaya pada kawasan Observatorium Bosscha, Lembang, Jawa Barat en_US
dc.type Undergraduate Theses en_US
dc.identifier.nim/npm NPM2013420161
dc.identifier.nidn/nidk NUPN9904002381
dc.identifier.kodeprodi KODEPRODI611#Arsitektur


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account