Abstract:
Penggunaan agregat daur ulang, fly ash, dan limbah kaca untuk campuran beton dalam
penelitian ini, dalam rangka ikut berperan untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Beton
adalah salah satu material yang banyak digunakan dan sulit terdaur ulang dengan
sendirinya di alam. Sehingga limbah beton makin hari makin meningkat volumenya seiring
dengan kecepatan pembangunan yang terjadi di Indonesia.
Self Compacting Concrete digunakan sebagai salah satu jenis beton yang dewasa ini banyak
dipakai terutama untuk bangunan tinggi. Adukan SCC dapat mengalir dengan memanfaatkan
berat sendiri tanpa memerlukan proses pemadatan dan dapat mengalir ketempat elemen
bangunan yang sulit dijangkau dengan alat penggetar.
Tiga variasi campuran SCC dengan kuat tekan karakteristik yang disyaratkan masing‐masing
30 Mpa. Campuran 1 adalah campuran beton dengan agregat kasar daur ulang ditambahkan
10% serbuk kaca. Campuran 2 adalah campuran dengan agregat kasar daur ulang
ditambahkan fly ash. Campuran 3 adalah campuran dengan agregat kasar daur ulang
dengan 30% agregat halus daur ulang.
Pengujian untuk semua variasi campuran dilakukan terhadap kuat tekan, kuat tarik belah,
kuat geser, bond stress, dan kuat lentur balok beton bertulang. Hasil pengujian menunjukan
untuk masing‐masing campuran 1, campuran 2, dan 3 sebagai berikut: kuat tekan fc’= 30.77
MPa, fc’= 30.47 MPa, dan fc’= 28.74 MPa. Kuat tarik belah fct = 2.77 MPa, fct = 3.38 MPa, dan
fct = 2.83 MPa. Kuat geser fv = 3.53 MPa, fv = 4.52 MPa, dan fv = 5.18 MPa. Sedangkan
pengujian kuat lekat antara tulangan dan beton untuk ketiga campuran masing‐masing
sebesar 9.15 MPa, 8.01 MPa, dan 8.35 MPa. Pengujian lentur menghasilkan beban ultimit
masing‐masing sebesar 161.93 kN, 154.3 kN, dan 147.82 kN. Daktilitas beton dengan
campuran fly ash paling bagus yaitu sebesar 3.34, campuran 1 sebesar 3.28, dan campuran 3
sebesar 2.94.