Abstract:
Pengembangan pariwisata yang telah dilakukan oleh pemerintah maupun swasta telah meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan dari suatu daerah/negara ke daerah/negara lain. Salah satu sarana dan prasarana pariwisata yang keberadaannya menunjang kehidupan pariwisata di Indonesia adalah transportasi pariwisata. Beberapa kota di Pulau Jawa telah melakukan banyak upaya untuk mengembangkan potensi-potensi wisata yang dimiliki agar mampu meningkatkan daya tarik wisatawan, seperti dengan melakukan perbaikan fasilitas wisata, optimalisasi bangunan bersejarah dan kegiatan kebudayaan sebagai aset wisata, serta pengoptimalan kinerja berbagai dinas untuk saling berkoordinasi dalam membangun kepariwisataan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan menyediakan transportasi pariwisata seperti yang telah dilakukan di Kota Solo, Semarang, Bandung, Malang, dan Jakarta. Pelopor pertama adalah Bis Wisata Werkudara (Solo), selanjutnya menginspirasi Kota Bandung untuk menyediakan sarana pariwisata berupa Bandros, dan kemudian diikuti dengan munculnya Bis Wisata Mpok Siti (Jakarta), Macyto (Malang), dan Semarjawi (Semarang). Penelitian ini memiliki tujuan jangka panjang untuk menciptakan transportasi pariwisata sebagai faktor penunjang kehidupan pariwisata di Indonesia yang memperhatikan dan memprioritaskan keamanan dan kenyamanan pengguna. Sedangkan, tujuan khusus yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kelayakan operasional, kualitas pelayanan Bandros dan Bis Wisata Werkudara, serta menganalisis faktor-faktor yang diperlukan dalam perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan dan operasional bis wisata tersebut. Kehadiran Bis Wisata Werkudara dan Bandros sebagai pelopor transportasi pariwisata kota, semakin diminati masyarakat seiring berjalannya waktu. Kunjungan wisatawan yang makin meningkat dari tahun ke tahun, semakin meningkatkan tingkat urgensi dalam melakukan evaluasi terhadap sistem pelayanan dan operasional dari Bandros dan Bis Wisata Werkudara. Evaluasi dilakukan dengan menganalisis hasil survei pengamatan langsung terhadap sistem operasional bis wisata kota dan kuesioner kepuasan pelayanan dengan responden penumpang bis wisata tersebut. Selain itu, perlu dilakukan perbandingan dari hasil evaluasi kinerja terhadap kondisi eksisting operasional dan pelayanan Bis Wisata Werkudara dengan Bandros. Dengan dilakukan evaluasi tersebut maka dapat direkomendasikan faktor-faktor dan langkah-langkah apa saja yang diperlukan dalam perbaikan dan peningkatan kualitas terhadap operasional dan layanan Bandros dan Bis Wisata Werkudara. Faktor-faktor pelayanan yang perlu ditingkatkan dan dapat memberi pengaruh positif dalam peningkatan kepuasan pengguna adalah faktor terkait ketersediaan informasi dan keselamatan serta kenyamanan di dalam bus. Langkah-langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah upaya pengembangan sistem informasi baik secara online maupun offline untuk penyebaran informasi mengenai pelayanan bis wisata, melengkapi fasilitas keselamatan di dalam bis, dan perbaikan bentuk fisik bis, formasi tempat duduk, serta interior dalam bis yang dapat menunjang kenyamanan penumpang.