dc.contributor.author | Indraswari, Ratih | |
dc.contributor.author | Hermawan, Yulius Purwadi | |
dc.contributor.author | Risadi, Apresian | |
dc.date.accessioned | 2017-02-02T04:51:49Z | |
dc.date.available | 2017-02-02T04:51:49Z | |
dc.date.issued | 2016 | |
dc.identifier.uri | http://hdl.handle.net/123456789/806 | |
dc.description.abstract | Hubungan internasional kontemporer mengartikan bahwa hard power semata tidak dapat digunakan sebagi instrumen utama dalam hubungan internasional. Hal ini mengembangkan pandangan akan pentingnya Negara untuk berinvestasi pada peningkatan soft power. Peningkatan power Negara melalui soft power dilandaskan pada adanya ‟ketertarikan‟ terhadap nilai dan norma yang dikedepankan oleh Negara tersebut. Diplomasi publik merupakan salah satu upaya yang dapat ditempuh oleh Negara untuk membentuk ketertarikan tersebut. Peningkatan ketertarikan ini dapat ditempuh melalui mekanisme pendidikan internasional yang mana memberikan ruang akan timbulnya mutual understanding dari hubungan people-to-people. Penelitian ini menggunakan asumsi bahwa pendidikan internasional dapat membantu untuk meningkatkan soft power suatu Negara. Namun kemudian mencoba mengangkat asumsi tersebut ke dalam tingkat regional dengan mencoba melihat bagaimana profil pendidikan internasional di kawasan Eropa dan apakah persepsi akan hal tersebut memiliki potensi dalam berkontribusi terhadap upaya pembentukan Eropa sebagai knowledge centre. | en_US |
dc.publisher | Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNPAR | en_US |
dc.subject | pendidikan internasional | en_US |
dc.subject | diplomasi publik | en_US |
dc.subject | persepsi | en_US |
dc.subject | knowledge-center | en_US |
dc.title | Public diplomacy dan international education | en_US |
dc.type | Research Reports | en_US |