Optimalisasi Pengurangan Kasus Dengue di Kota Bandung dengan Menggunakan Model Markowitz

Show simple item record

dc.contributor.author Yong, Benny
dc.contributor.author Chin, Liem
dc.date.accessioned 2017-02-02T04:35:34Z
dc.date.available 2017-02-02T04:35:34Z
dc.date.issued 2016
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/800
dc.description.abstract Penyakit demam dengue merupakan salah satu penyakit yang berbahaya dan dapat menimbulkan kematian pada seseorang. Sekitar 75% penduduk dunia yang paling berisiko mengidap penyakit ini bermukim di negara-negara Asia Tenggara dan Asia Pasifik. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti betina yang telah terinfeksi virus dengue. Pencegahan penyakit ini sangat bergantung pada pengendalian vektor nyamuknya. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai metode, baik secara lingkungan, biologis, maupun kimiawi. Untuk mencegah penyebaran penyakit demam dengue di kota-kota yang ada di Indonesia, biasanya dinas kesehatan setempat melakukan fogging yang bertujuan untuk membunuh nyamuk penyebar penyakit demam dengue ini. Perkembangan terbaru dalam mencegah penyakit ini secara lebih efektif adalah dengan menggunakan vaksin tetravalen yang sedang menjalani tahap uji terakhir. Vaksin ini diharapkan akan siap pada tahun 2016 dan dapat mencegah seseorang untuk terjangkit penyakit ini. Kota Bandung merupakan salah satu kota di Indonesia dengan banyaknya penderita penyakit demam dengue yang cukup banyak jumlahnya. Kecamatan-kecamatan yang ada di kota Bandung memiliki tingkat risiko terserang penyakit demam dengue yang berbeda-beda dan bersifat relatif tergantung pada keadaan lingkungan, perilaku penduduk, jumlah penduduk, dan faktor lainnya. Untuk mengatasi masalah penyakit demam dengue di Indonesia, telah puluhan tahun dilakukan berbagai upaya pemberantasan vektor nyamuk, tetapi hasilnya belum optimal. Upaya yang dilakukan oleh dinas kesehatan kota Bandung melalui fogging mempunyai kendala dalam hal dana yang terbatas. Hal ini menyebabkan dinas kesehatan selektif dalam melakukan fogging, yaitu hanya dilakukan untuk lokasi-lokasi tertentu saja. Akibatnya, banyak kecamatan yang tidak tertangani dengan baik oleh dinas kesehatan karena tidak meratanya kegiatan pencegahan penyebaran penyakit ini. Untuk itu, perlu adanya alokasi proporsi dana yang tepat dan sesuai untuk tiap kecamatan agar hasil penanganan penyakit demam dengue di kota Bandung dapat dilakukan secara optimal. Model Markowitz merupakan salah satu model yang dapat digunakan di dalam bidang keuangan untuk membentuk portofolio yang efisien dengan menekankan pada hubungan return dan risiko. Pada penelitian ini, model Markowitz akan diterapkan untuk menentukan besarnya alokasi dana yang harus diberikan pada tiap kecamatan di kota Bandung agar banyaknya orang yang menderita penyakit demam dengue dapat berkurang secara maksimal. Beberapa kendala akan dimasukkan pada model ini dan solusi numerik akan diselesaikan dengan metode generalized reduced gradient menggunakan perangkat lunak Solver. Hasil yang diharapkan adalah proporsi dana yang diberikan pada tiap kecamatan di kota Bandung sesuai dengan tingkat risiko penyebaran penyakit demam dengue di tiap kecamatan tersebut sehingga penanganan penyakit ini dapat dilakukan secara optimal. en_US
dc.publisher Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNPAR en_US
dc.title Optimalisasi Pengurangan Kasus Dengue di Kota Bandung dengan Menggunakan Model Markowitz en_US
dc.type Research Reports en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account