Abstract:
Penelitian ini dilakukan di pabrik karet di Bandung yang memproduksi karpet berbahan
dasar karet. Berdasarkan identifikasi, departemen yang memiliki kondisi bahaya yang besar adalah departemen Pressing dan Giling. Penyebab kecelakaan kerja adalah minimnya kesadaran para pekerja untuk menjalankan aturan-aturan K3. Behavioral Based Safety (BBS) adalah pendekatan yang dapatdigunakan untuk meningkatkan kesadaran K3 dengan mengubah perilaku tidak aman menjadi perilaku aman. Metode yang digunakan adalah DO IT method yang terdiri dari Define, Observe, Intervene, dan Test. Pada tahap Define ditentukan perilaku yang menjadi fokus penelitian, hasilnya program perilaku penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) dan komitmen pihak manajemen. Tahap Observe untuk mengamati perilaku yang sudah ditentukan, didapat skor awal percent safe behavior untuk program penggunaan APD departemen Giling sebesar 3,85% dan Pressing sebesar 3,33%. Skor visible safety leadership untuk komitmen pihak manajemen sebesar 33,33%. Selanjutnya tahap Intervene untuk memberikan perbaikan yaitu pemasangan safety sign, himbauan dari kepala shift, penyediaan masker dan himbauan pimpinan yang menghasilkan peningkatan skor setiap minggunya. Tahap selanjutnya adalah intervensi di-test efektivitasnya dengan percent safe behavior dan percent visible safety leadership. Hasil dari berbagai intervensi selama 4 minggu, di departemen Giling percent safe behavior meningkat menjadi 7,69%, di departemen Pressing skor akhir sebesar 11,11%. Skor akhir komitmen manajemen mengalami peningkatan menjadi 88,88%.