dc.contributor.author |
Rachmanto, Aluisius Dwi |
|
dc.date.accessioned |
2019-05-06T03:21:48Z |
|
dc.date.available |
2019-05-06T03:21:48Z |
|
dc.date.issued |
2018 |
|
dc.identifier.issn |
0125-9687 (cetak) |
|
dc.identifier.issn |
2503-1465 (Online) |
|
dc.identifier.other |
artsc395 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/7906 |
|
dc.description |
JURNAL HUKUM & PEMBANGUNAN; Vol.48 No.4, (2018). p. 826-860. |
en_US |
dc.description.abstract |
Pasca berlakunya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (UUOJK), maka terdapat 2 (dua) buah undang-undang yang mengatur tentang penyelesaian sengketa antara pelaku usaha dengan konsumen. Pertama, Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen (UUPK), dan kedua Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (UUOJK). Tulisan ini akan membahas dan menganalis penyelesaian sengketa antara pelaku usaha dengan konsumen pasca berlakunya Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif/yuridis dogmatis. Dalam akhir tulisan disampaikan beberapa kesimpulan tentang penyelesaian sengketa konsumen berdasarkan UUOJK atau berdasarkan UUPK. |
en_US |
dc.description.uri |
http://jhp.ui.ac.id/index.php/ |
|
dc.language.iso |
Indonesia |
en_US |
dc.publisher |
Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Depok. |
en_US |
dc.subject |
OJK |
en_US |
dc.subject |
KONSUMEN - UNDANG-UNDANG |
en_US |
dc.subject |
NORMATIF |
en_US |
dc.title |
Penyelesaian Sengketa Konsumen Akibat Perjanjian Baku dan Klausula Baku Pasca Keberlakuan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan |
en_US |
dc.type |
Journal Articles |
en_US |