Abstract:
PEMILU (pemilihan umum) di Indonesia diadakan setiap lima tahun sekali. Pada PEMILU ini, warga negara Indonesia yang sudah memenuhi syarat dapat memilih seorang kandidat presiden dan wakil presiden. PEMILU langsung di Indonesia sudah dilakukan tiga kali, yang terakhir adalah pada tahun 2014. Dalam PEMILU langsung, kandidat presiden dan wakil
presiden mempunyai peranan penting dalan memikat perhatian warga pemilihnya.
Pemodelan matematika digunakan untuk menggambarkan perilaku dari suatu sistem. Model matematika telah digunakan dalam berbagai bidang seperti pada bidang teknik, kesehatan, fisika, kimia, biologi, dan masih banyak lagi. Model matematika dapat dimanfaatkan untuk perencanaan, evaluasi, optimasi, kontrol, dan prediksi sebagai suatu kajian dalam
pengambilan keputusan bagi pemangku kebijakan.
Penelitian ini akan membahas tentang model matematika untuk dinamika penyebaran pemilih
pada pemilihan umum presiden di Indonesia. Model yang akan dibangun menggunakan pendekatan epidemiologi untuk melihat penyebaran pemilih di dalam populasi. Seperti halnya penyakit menular yang dapat menjangkit manusia dengan sangat cepat, maka kandidat presiden dan wakil presiden pun dapat mempromosikan dirinya melalui berbagai cara dengan dukungan partai politik untuk mendapatkan suara dari warga pemilihnya. Dinamika dari model akan melibatkan sistem persamaan diferensial dari tiga kelas pemilih; pemilih netral, pemilih yang condong pada seorang kandidat presiden dan wakil presiden tertentu, dan pemilih yang apatis/abstain. Model ini diharapkan dapat digunakan untuk memprediksi banyaknya pemilih dalam PEMILU di Indonesia.