dc.description.abstract |
Limbah tekstil merupakan salah satu limbah industri yang toksik dan memiliki nilai BOD/COD yang tinggi, sehingga perlu diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan. Dari berbagai metode pengolahan yang tersedia, koagulasi-flokulasi merupakan salah satu metode yang masih banyak digunakan. Pada umumnya digunakan koagulan berupa garam inorganic, akan tetapi penggunaannya memiliki dampak negatif seperti harga yang relative mahal, volume sludge yang dihasilkan relative banyak, dan sebagainya. Oleh karena itu banyak penelitian yang mengembangkan koagulan dari bahan alam sebagai alternatif.
Penelitian ini berfokus pada pemanfaatan ekstrak kasar (crude extract) biji petai cina (Leucaena leucocephala) sebagai koagulan alami. Berdasarkan studi yang telah dilakukan oleh peneliti lain, biji petai cina memiliki potensi untuk digunakan sebagai koagulan alami. Ekstrak kasar diperoleh dengan menggunakan larutan garam NaCl pada berbagai konsentrasi (0-5 M). Kandungan protein pada ekstrak diuji dengan menggunakan metode Bradford. Diperoleh bahwa ekstrak kasar pada 3 M memiliki kandungan protein tertinggi. Ekstrak kasar pada 3 M NaCl tersebut digunakan untuk mengolah limbah sintetik zat warna Kongo merah (50 ppm) pada berbagai pH (2 - 10) dan dosis koagulan (2-10 mL ekstrak/L limbah). Parameter yang diamati adalah %removal dari zat warna dengan menggunakan spektrofotometri, dan pembentukan sludge volume (mL/L) dengan pengukuran menggunakan Imhoff cone. Diperoleh bahwa ekstrak kasar petai cina bekerja paling baik pada pH 3 dan dosis 10mL/L dengan % removal 99,9%. Hasil tersebut sebanding dengan performansi alum, akan tetapi sludge volume yang dihasilkan dengan menggunakan koagulan alami lebih 50% sedikit dibanding alum. Dapat disimpulkan bahwa biji petai cina berpotensi untuk digunakan sebagai koagulan alami. |
en_US |