Pendekatan real options dalam valuasi aset hulu migas : retrospeksi empat dekade terakhir dan tantangan ke depan

Show simple item record

dc.contributor.author Pratikto, Fransiscus Rian
dc.date.accessioned 2019-03-20T04:19:31Z
dc.date.available 2019-03-20T04:19:31Z
dc.date.issued 2018
dc.identifier.other lpdsc228
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/7710
dc.description.abstract Kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas (migas) merupakan bidang usaha yang memiliki ketidakpastian tinggi dengan potensi risiko kerugian yang sangat besar. Hak pengusahaan aset hulu atau blok migas biasanya diberikan oleh pemerintah sebagai pemilik sumber daya kepada perusahaan migas melalui mekanisme lelang. Dalam konteks ini pemerintah membutuhkan model valuasi dan estimasi nilai aset sebagai acuan agar lelang hak pengelolaan aset migas dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi negara. Di sisi lain, perusahaan minyak membutuhkan model valuasi agar bisa mendapatkan estimasi nilai aset yang akurat sehingga bisa mengajukan penawaran yang kompetitif dan mengalahkan pesaing pesaingnya. Valuasi yang akurat akan mendorong optimasi pengelolaan aset yang pada akhirnya akan berimplikasi pada pasokan energi fosil yang lebih optimal. Sampai saat ini real options dianggap sebagai pendekatan valuasi terbaik untuk aset yang terpapar risiko. Pendekatan ini lebih akurat dibanding discounted cash flow (DCF) karena memperhitungkan ketidakpastian arus kas dan fleksibilitas investor dalam menyikapi ketidakpastian tersebut. Karena ketidakpastian dan fleksibilitas sudah diakomodasi maka risiko yang tersisa adalah risiko tidak sistematis, sehingga net present value (NPV) bisa dihitung menggunakan tingkat suku bunga bebas risiko. Penggunaan tingkat suku bunga bebas risiko memberikan kemudahan dan kepastian dalam implementasi karena di pasar keuangan terdapat kesepakatan mengenai tingkat suku bunga yang dianggap bebas risiko. Telaah mendalam terhadap model-model valuasi yang ada saat ini mendapati bahwa model-model tersebut sebagian besar fokus pada mathematical tractability dengan menggunakan asumsi yang tidak realistis, terutama terkait sub model harga minyak dan reservoir. Studi kasus menggunakan data dari Tertiary Oil Recovery Information System (TORIS) menunjukkan bahwa sumber ketidakpastian yang paling besar pengaruhnya terhadap ketidakpastian nilai lapangan migas yang belum dieksplorasi adalah ketidakpastian volume cadangan dan laju produksi. Studi kasus juga menunjukkan bahwa volume cadangan dan laju produksi minyak dapat diestimasi secara akurat dengan model analitis jika parameter reservoir dan operasi dapat diestimasi secara akurat. Berdasarkan di atas, tantangan utama yang bisa menjadi agenda riset di masa depan, yaitu pengembangan model yang bisa secara akurat mengestimasi paramater reservoir dan operasi pada fase pra eksplorasi. Pengembangan model seperti ini membutuhkan dukungan berupa ketersediaan data reservoir yang memadai. Ini membutuhkan dukungan pemerintah sebagai pemilik sumber daya migas dan sekaligus pemilik data mengenai sumber daya migas. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNPAR en_US
dc.relation.ispartofseries Research Report - Engineering Science;2018
dc.subject VALUASI en_US
dc.subject ASET HULU MIGAS en_US
dc.subject real options en_US
dc.title Pendekatan real options dalam valuasi aset hulu migas : retrospeksi empat dekade terakhir dan tantangan ke depan en_US
dc.type Research Reports en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account