Bentukan arsitektural perumahan dan permukiman tradisional berdasarkan keberadaan marga suku Batak Toba di Desa Hutaginjang Samosir

Show simple item record

dc.contributor.author Tobing, Rumiati Rosaline
dc.contributor.author Sakti, Andi Kumala
dc.contributor.author Hutabarat, Grace Mananda
dc.date.accessioned 2019-03-20T02:52:03Z
dc.date.available 2019-03-20T02:52:03Z
dc.date.issued 2018
dc.identifier.other lpdsc225
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/7704
dc.description.abstract Suku Batak Toba yang menempati Provinsi Sumatera Utara, Indonesia memegang teguh kebudayaan sebagai identitas yang membedakannya dari suku lain di Indonesia. Kebudayaan yang paling mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat Batak Toba adalah hubungan kekerabatan, tertuang dalam sistem kemasyarakatan sesuai dengan falsafah Dalihan na Tolu, yang mengatur cara bersikap dan berperilaku dalam masyarakat. Selain hubungan kekerabatan, wujud arsitektur tradisional juga menjadi identitas budaya suku Batak Toba, baik dari penataan permukiman hingga organisasi ruang dalam rumah tinggal. Penelitian ini bertujuan untuk melihat relasi antara tatanan fisik spasial permukiman suku Batak Toba dengan hubungan kekerabatan masyarakatnya. Desa Hutaginjang di Kecamatan Sianjur Mula-mula merupakan desa adat yang masih memegang teguh tradisi suku Batak Toba, sebagaimana sebagian besar warga desa memiliki marga Sagala yang berasal dari satu orang nenek moyang. Setiap rumah tinggal dihuni oleh sebuah keluarga inti, dan kumpulan rumah tinggal dalam tatanan tertentu membentuk sebuah permukiman yang warganya masih mengenal kekerabatan satu sala lain. Desa yang terdiri atas delapan kelompok permukiman yang masih memiliki hubungan kekerabatan disebut sebagai klan kecil. Penelitian dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Analisis dilakukan berdasarkan pada pemahaman mengenai teori relasi dalam arsitektur, yang dalam studi ini difokuskan pada kekerabatan dan bentuk arsitektur rumah tinggal tradisional di Desa Hutaginjang. Data yang diperlukan diperoleh dari studi literatur, observasi langsung di lapangan, dan wawancara dengan penduduk desa. Hasil penelitian menunjukkan adanya relasi antara tatanan fisik spasial permukiman dengan hubungan kekerabatan masyarakat Batak Toba, baik pada skala desa, skala kampung, maupun skala rumah tinggal. Relasi tersebut terlihat pada perletakan rumah tinggal di setiap kampung dan keberadaan halaman (alaman) sebagai pusat aktivitas dan interaksi sosial. Arsitektur permukiman tradisional Batak Toba di Desa Hutaginjang telah mengalami perkembangan akibat masuknya pengaruh budaya modern, terlihat dalam tatanan rumah tinggal. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNPAR en_US
dc.relation.ispartofseries Research Report - Engineering Science;2018
dc.subject permukiman tradisional en_US
dc.subject HUBUNGAN KEKERABATAN en_US
dc.subject MARGA en_US
dc.subject Batak Toba en_US
dc.title Bentukan arsitektural perumahan dan permukiman tradisional berdasarkan keberadaan marga suku Batak Toba di Desa Hutaginjang Samosir en_US
dc.type Research Reports en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account