Abstract:
Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan dari penelitian sebelumnya yang memberikan gambaran tentang keadaan politik dan sosial yang terjadi di Indonesia selama proses demokratisasi di era Reformasi pasca-1998. Dalam penelitian lanjutan ini, peneliti berfokus pada hubungan sosial dan politik di tengah masyarakat yang mengandung unsur-unsur antagonisme sehingga menjadi hambatan bagi terciptanya proses demokratisasi yang damai dan ideal. Dengan penekanan pada studi pustaka dan studi media mengenai fenomena antagonisme horizontal tersebut, penelitian ini hendak menjawab latar belakang penyebab terjadinya antagonisme tersebut, serta menganalisis lebih jauh penyebab keadaan tersebut terus berlanjut di tengah masyarakat. Publikasi hasil penelitian yang telah diterbitkan dalam jurnal internasional menerangkan bahwa teori landasan proses demokratisasi yang dianggap dapat menjamin terciptanya rezim demokrasi yang damai kurang dapat menjelaskan permasalahan antagonisme yang terjadi di Indonesia pada Era Reformasi. Walaupun prasyarat-prasayarat proses demokratisasi telah cukup terpenuhi dalam proses demokratisasi di Indonesia, namun didapati bahwa faktor warisan budaya politik yang terus direifikasi pada rezim-rezim sebelumnya menyebabkan terganggunya proses demokratisasi yang ideal. Karena itu, hasil penelitian ini menggarisbawahi pentingnya pemahaman budaya politik dan penggunaannya untuk dapat memahami kesulitan-kesulitan rezim demokrasi di Indonesia saat ini dalam menangani permasalahan antagonisme horizontal.