Abstract:
Analisis debit banjir memegang peranan yang penting dalam memprediksi besarnya limpasan yang terjadi dalam suatu daerah, terutama daerah yang memiliki curah hujan tahunan besar seperti DAS Cikapundung hulu. Perhitungan debit banjr memerlukan data masukan berupa curah hujan rencana yang terdistribusi jam-jaman. Pola distribusi hujan dapat diperoleh apabila terdapat stasiun pencatatan hujan jam-jaman.
Apabila tidak tersedia data curah hujan jam-jaman, maka sebagai alternatif dapat menggunakan pola distribusi hujan yang sudah dikembangkan di wilayah lain. Untuk menguji kecocokan pola distribusi pada DAS Cikapundung, simulasi model dilakukan serta dibandingkan hasil hidrograf banjir dengan menggunakan pola distribusi hujan sesuai data (dari Stasiun Bandung) dan dengan menggunakan pola distribusi hujan yang lain. Pola distribusi hujan Bandung memiliki durasi hujan 8 jam, dimana durasi tersebut merupakan durasi hujan yang paling sering terjadi selama tahun-tahun pengamatan. Hasil model yang sudah terkalibrasi mengindikasikan kecocokan kurva massa dan hidrograf banjir apabila menggunakan pola distribusi hujan SCS tipe III dengan durasi hujan 8 jam. Pola distribusi hujan ini dapat digunakan sebagai alternatif untuk merepresentasikan pola distribusi hujan DAS Cikapundung hulu.