dc.description.abstract |
Indonesia adalah negara agraris, oleh karena itu sektor pertanian sangat penting bagi perekonomian negara. Secara keseluruhan sektor pertanian memiliki persentase ke dua terbesar terhadap PDB (produk domestik bruto) riil dan terbukti pada saat terjadi krisis moneter sektor pertanian masih memiliki nilai pertumbuhan positif (Abimanyu, 2000, SEKI, 2009). Salah satu variabel yang mempengaruhi kinerja perekonomian adalah exchange rate (nilai tukar), melalui kinerja ekspor-impor (Parsley dan Popper 2000, Issac 1995). Dellas dan Zion (1993) menyatakan bahwa nilai tukar merupakan indikator harga relatif terhadap perdagangan internasional (Sun 2008, Bagchi 2004, Shane 2008). Selain itu, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa depresiasi nilai tukar memiliki dampak negatif terhadap pertumbuhan ekonomi. Hal ini bertolak belakang dengan teori dasar (basic theory of macroeconomics) yang menyatakan bahwa depresiasi nilai tukar akan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi melalui saluran neraca perdagangan (Dellas dan Zion 1993, Bagchi et. al, 2004). Oleh karena itu, penelitian ini mencoba mengidentifikasi dampak fluktuasi nilai tukar terhadap impor produk komoditas beras di Indonesia dari tahun 1999 - 2009. Hasil penelitian berupa rekomendasi kebijakan diharapkan dapat membantu pemerintah untuk merumuskan kebijakan makroekonomi khususnya nilai tukar agar berdampak positif terhadap sektor riil di masa yang akan datang. |
en_US |