Abstract:
Kajian terhadap desain arsitektur percandian pada umumnya difokuskan pada candi-candi yang didirikan masa keemasan Mataram Kuno dan Majapahit. Penelitian terhadap desain arsitektur candi-candi pada masa transisi masih sangat jarang dilakukan. Pada kenyataannya candi peninggalan Mataram Kuno dan Majapahit menunjukkan perbedaan yang signifikan. Candi Majapahit menunjukkan adanya karakter baru dalam pengolahan desainnya yang sangat berbeda dengan masa Mataram Kuno. Masa transisi desain arsitektur candi dari gaya Mataram Kuno dan Majapahit masih belum banyak dibahas. Perkembangan candi secara hipotetis menunjukkan adanya gaya transisi tersebut, khususnya terjadi pada masa antara Mataram Kuno berakhir sampai Majapahit. Sejarah menunjukkan adanya perpindahan wilayah dari Mataram ke Kediri-Singosari-Majapahit. Pada masa ini candi-candinya diduga menunjukkan adanya pola-pola yang khusus. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pola-pola/fenomena arsitektur bangunan sakral pada masa transisi tersebut. Pendekatan Tipomorfologi digunakan dalam pengkajian desainnya. Melalui penelitian ini diharapkan akan dapat membuka fenomena-fenomena yang melatarbelakangi terjadinya transformasi bentuk arsitektural tersebut termasuk aspek konstruksi, seni-budaya, dsb dan sejauh mana korelasinya terhadap gaya arsitektur candi pada masa sebelum dan sesudahnya menyangkut kontinuitas dan diskontinuitas elemennya. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan wawasan dan masukan kepada pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, khususnya 'desain arsitektur' yang berlandaskan pada unsur desain arsitektur bangunan yang bersumber pada nilai-nilai budaya lokal. Temuan-temuan yang diperoleh diharapkan dapat digunakan untuk pengembangan dan pemanfaatan seni arsitektur percandian dan dapat pula digunakan sebagai landasan pembentukkan identitas/jati diri arsitektur nusantara.