dc.description.abstract |
RISHA adalah singkatan dari Rumah Instan Sederhana Sehat. RISHA diciptakan oleh pusat penelitian pengembangan permukiman (PUSLITBANGKIM) untuk menjawab masalah penyediaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sesuai dengan kebijakan pembangunan perumahan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019.
RISHA menggunakan sistem prefab, modular, dan knock down. Prefab karena RISHA dicetak terlebih dahulu (dapat dicetak di pabrik maupun langsung di lapangan), kemudian hasil cetakannya dirangkai di lapangan. Risha memiliki komponen yang modular. Risha menggunakan sistem struktur rangka (terdiri dari kolom dan balok). Komponen RISHA terdiri dari 3 macam, yaitu P1 (sebagai balok), P2 (sebagai kolom), dan P3 (sebagai simpul). RISHA juga memiliki sifat knock down (dapat dilepas pasang) karena sistem sambungannya berupa mur dan baut.
Komponen RISHA yang bersifat modular membuat ukuran ruang yang terbentuk menjadi sangat kaku, dimana ukuran denah mengacu pada ukuran 3 meter. Per 1 grid ruang memiliki panjang 3 meter, lebar 3 meter, dan tinggi 3 meter. Ukuran ruang dalam yang dihasilkan oleh Risha adalah 3 meter dikurangi dengan ketebalan RISHA. Ukuran ruang yang sangat kaku ini membuat berbagai macam tuntutan yang terkait dengan ruang fungsinya dipaksa untuk ditempatkan dalam ukuran 3meterx3meterx3meter, padahal ukuran ruang seharusnya didapatkan sesuai dengan fungsi dan aktivitas yang terjadi di dalamnya.
LBKP dipilih sebagai objek studi karena LBKP dibangun dengan struktur RISHA dan memiliki banyak fungsi di dalamnya. Modul RISHA yang terbatas pada ukuran 3 meterx3meterx3meter belum tentu efektif terhadap besaran ruang di bangunan LBKP. Penelitian ini akan menganalisis efektifitas modul RISHA pada masing-masing besaran ruang di LBKP sesuai dengan aktivitas yang dilakukan di dalamnya. Apabila didapatkan besaran ruang yang belum sesuai denganruang yang diciptakan oleh modul RISHA, maka akan dicari modul RISHA yang efektif sesuai dengan fungsi dan aktivitasnya.
Perumusan masalah yang diajukan adalah keterbatasan modul RISHA dalam membentuk ruang. Maka pertanyaan penelitiannya yang pertama adalah efektifkah modul RISHA terhadap besaran ruang sesuai dengan fungsi dan aktivitasnya di bangunan LBKP? Pertanyaan penelitian yang kedua adalah berapakah modul RISHA yang efektif untuk mewadahi masing-masing ruang di LBKP sesuai dengan fungsi dan aktivitasnya?
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui efektifitas dari RISHA terhadap besaran ruang sesuai dengan fungsi dan aktivitasnya di bangunan LBKP. Selanjutnnya, mengetahui modul RISHA yang efektif untuk mewadahi masing-masing ruang di LBKP sesuai dengan fungsi dan aktivitasnya.
Penelitian ini dimulai dengan serangkaian pendahuluan dan persiapan dengan tahap-tahap. Tahap pertama melakukan studi literatur terdiri dari: menyusun pengetahuan mengenai posisi riset yang akan dilakukan, merumuskan permasalahan menyusun statement of the art menyusun pengetahuan mengenai kebutuhan ruang aktivitas. Tahap kedua adalah field research untuk mengumpulkan data melalui observasi lapangan. Setelah data terkumpul, dilanjutkan dengan menganalisis dengan metode deskriptif- kuantitatif, untuk mendeskripsikan setiap variabel. Tahap ketiga menarik kesimpulan. Tahap keempat finalisasi laporan penelitian. |
en_US |