Abstract:
Pada tahun 2013-2014, melalui program pengabdian masyarakat, Program Studi Arsitektur merancang dan membangun sebuah musholla bambu yang berada di Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Tani Mandiri di Desa Cibodas, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung. Musholla termanfaatkan dengan baik hingga saat ini (tahun 2017). Permasalahan yang muncul akibat usia adalah penggunaan material penutup atap alang-alang yang sudah mulai usang dan memerlukan penggantian. Kondisi tersebut merupakan peluang untuk menerapkan teknologi penutup atap sirap bambu modular. Penutup atap sirap bambu modular ini menggunakan sampah konstruksi bambu, dimana banyak potongan bambu pendek yang tidak bisa dimanfaatkan sebagai elemen struktural dan bambu yang tidak memenuhi kualifikasi untuk dipergunakan sebagai elemen struktural (bambu tidak lurus dan bambu yang pecah). Penutup atap sirap bambu modular ini merupakan salah satu muara dari penelitian tim pengabdi pada tahun 2015 yang berjudul “Pemanfaatan Bambu sebagai Material Penutup Atap pada Arsitektur Tradisional dan Kontemporer di Indonesia” dan kemudian dilanjutkan dengan riset mahasiswa bersama dengan tim pengabdi dengan judul “Sirap Bambu sebagai Penutup Atap Lengkung”. Signifikansi penerapan teknologi ini adalah mendorong pemanfaatan material konstruksi yang lokal – berkelanjutan, bambu dan sampahnya dalam bangunan kontemporer. Dengan kelebihan pembuatan yang mudah dengan alat yang mudah, namun menghasilkan material penutup atap dengan kesan modern. Penerapannya diharapkan dapat mempromosikan serta merubah image masyarakat mengenai penggunaan material lokal dan berkelanjutan ini. Lebih lanjut, material atap sirap bambu modular ini dapat berpotensi menjadi home-industry bagi masyarakat lokal, dimana berdasarkan pada proses pembuatannya termasuk industry padat karya . Tujuan utama dari pengabdian masyarakat ini adalah sosialisasi penerapan teknologi atap sirap bambu modular, khususnya untuk atap lengkung, melalui perwujudan nyata pada musholla bambu. Sasaran akhirnya adalah meningkatkan minat masyarakat terhadap material penutup atap tersebut melalui penerapannya sebagai pengganti atap alang-alang pada bangunan musholla bambu, dan harapan ke depannya adalah munculnya home-industry yang memproduksi penutup atap ini.