Abstract:
Potensi pemanfaatan minyak kayu manis masih terus berkembang seiring dengan perkembangan industri makanan dan obat-obatan. Di lain pihak mutu dan perolehan minyak kayu manis hasil produksi Indonesia masih perlu ditingkatkan agar mampu bersaing di pasar global. Pada penelitian ini dipelajari pengaruh jumlah dan ukuran partikel, serta laju destilasi terhadap perolehan dan mutu minyak kayu manis. Di samping itu dibandingkan juga mutu dan perolehan minyak kayu manis hasil destilasi uap-air dan hidrodestilasi kulit dan daun kayu manis. Hasil percobaan menunjukkan bahwa, untuk massa dan ukuran bahan yang sama, perolehan minyak kayu manis hasil destilasi uap-air pada laju destilasi 1,4 L/jam lebih tinggi daripada perolehan hasil destilasi pada laju destilasi 2 L/jam. Perolehan hasil destilasi uap-air makin rendah dengan kenaikan massa bahan O,5 kg hingga 2 kg disebabkan oleh adanya efek channeling. Efek channeling tidak terjadi pada hidrodestilasi. Kadar sinamaldehid dalam minyak atsiri hasil destilasi uap-air kulit kayu manis memenuhi syarat mutu Standar Nasional Indonesia, yaitu di atas 50%. Dengan hidrodestilasi pada laju 2 L/jam, perolehan minyak kayu manis dari daun tanaman kayu manis lebih tinggi daripada kulit kayu manis.