Abstract:
Aluminium merupakan salah satu bahan logam yang banyak digunakan dalam industri dengan bemagai macam bentuk. Aluminium tersebut tidak diperoleh secara langsung tapi melalui pennumian dati oksidanya, yang dikenal dengan nama alumina, dengan rumus molekul Ah03. Proses pemumian dati aluminium tersebut dilakukan dengan elektrolisis. Namun sebelum proses pemumian, ada beberapa tahapan yang hams dilakuk!m untuk mendapatkan alumina. Hal ini dikarenakan alumina tidak berada dalam bentuk· muminya. Alumina merupakan bahan alam dan paling banyak terdapat di dalam bauksit, bersama dengan silika. Selain bauksit, alumina juga terdapat di dalam kaolin, tanah liat, dan spent catalyst. Spent catalyst adalah katalis yang dipergunakan dalam proses cracking dalam industti petroleum yang sudah jenuh dan tidak dapat dipergunakan lagi sehingga harns dibuang. Katalis ini masih mengandung senyawa-senyawa logam yang bemarga seperti nikel, vanadium, rhodium, silika, alumina, dan lain-lain sehingga katalis tersebut masih berharga untuk di daur ulang. Proses daur ulang tersebut bertahap untuk masing-masing jenis senyawa logam. Pada penelitian terdahulu telah diperoleh bahwa metodeBayer dapat digunakan untuk mengekstrak alumina dati spent catalyst. Penelitian ini melakukan langkah yang lebih detail yaitu melihat pengaruh vatiabel temperatur, rasio katalis dengan pelamt NaOH, dan lama waktu ekstraksi. Temperatur divatiasikan menjadi 80 derajat C, 150 derajat C, 200 derajat c, rasio divariasikan menjadi 1 : 3, 1 : 5, 1 ; 8, dan lama waktu menjadi 2 dan 3 jam. Pengukuran larutan tiap tahap dilakukan dengan mengukur konduktivitas lamtan. Hasil yang diperoleh adalah konduktivitas hanya dapat melihat hasil tiap tahap secara kualitatif dan tidak dapat menunjukkan jumlah alumina secara kuantitatif. Tahap ekstraksi menjadi tahap yang paling utama dan penting dalam mengekstrak alumina dati spent catalyst. Kondisi ekstraksi yang baik diperoleh pada 150 derajat C, 1 : 5, dan 3 jam. Kemumian alumina yang diperoleh berkisar 1 - 2 persen.