Abstract:
Salah satu permasalahan strategis yang dihadapi seorang manajer rantai pasok adalah keputusan untuk menempatkan persediaan pengaman. Tujuan utamanya adalah memenuhi permintaan konsumen dengan jumlah dan waktu yang tepat meskipun terjadi ketidakpastian pada parameter permintaan. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah dengan ketidakpastiaan ini adalah metode optimasi tangguh dengan berbasis skenario. Sayangnya metode ini membutuhkan skenario yang cukup banyak yang mengakibatkan waktu komputasi yang semakin besar pula. Pada penelitian ini, metode optimasi nonlinear akan digunakan untuk menyelesaikan masalah pada rantai pasok yang berbentuk umum. Rantai pasok yang berbentuk umum adalah rantai pasok dimana sebuah produsen (manufacturer) memiliki beberapa pemasok atau beberapa konsumen. Pada penelitian-penelitian sebelumnya, rantai pasok yang dijadikan obyek adalah rantai pasok yang berbentuk linear. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini mengikuti metode yang biasa dilakukan di dalam keilmuan Penelitian Operasional. Untuk simplifikasi, masalah diteliti pada rantai pasok dengan sebuah produsen dan dua buah pemasok. Masing-masing pemasok memiliki keterbatasan kapasitas karena sifat usahanya yang kecil dan menengah. Variabel keputusan yang perlu diambil adalah berapa jaminan waktu yang oleh para pemasok kepada produsen untuk memenuhi kebutuhan barang mentah produsen. Jaminan waktu ini akan menentukan ukuran persediaan pengaman di pemasok ataupun di produsen. Rantai pasok yang berbentuk umum dimodifikasi ulang menjadi dua rantai pasok yang berbentuk linear. Persediaan pengaman di produsen akhir pada dasarnya adalah penjumlahan dari semua persediaan pengaman di produsen pada masing-masing rantai pasok linear. Model optimasi non linear kemudian dibuat dan diformulasikan secara matematis. Setelah itu, bahasa program AMPL (a mathematical programming language) dibangun dengan menggunakan sebuah data kasus. Pencarian solusi optimal dilakukan dengan menggunakan perangkat mesin FilMint. Hasil pengujian analisis metode optimasi nonlinear menunjukkan bahwa meskipun kapasitas sebuah pemasok semakin ketat tidak berarti bahwa optimalitas fungsi tujuan menjadi semakin buruk. Metode optimasi nonlinear akan mencari cara yang lain agar optimalitas masih dapat tercapai. Pada kasus ini, persediaan pengaman pada pemasok dengan kapasitas yang sangat terbatas dipindahkan ke produsennya. Hal ini dilakukan karena persediaan pengaman pada kapasitas yang sangat terbatas membutuhkan faktor koreksi yang sangat besar agar dapat tetap memenuhi tingkat kepuasan (service level) tertentu.