Abstract:
Konsep eco-efficiency yaitu dengan proses produksi bersih (clean manufacturing), pengurangan penggunaan material, energi dan bahan beracun, dan upaya daur ulang dan penggunaan kembali komponep dan produk yang telah selesai digunakan perlu terus dikembangkan untuk mengurangi dampak lingkungan, termasuk untuk para pelaku UKM. Namun, tidak seluruh pelaku UKM memiliki kesadaran lingkungan untuk produksinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sejauh mana pelaku UKM memiliki kesadaran dan persepsi ramah lingkungan dan mempertimbangkan pola produksi yang ramah lingkungan serta untuk menilai dampak lingkungan produk UKM. Penelitian dilakukan untuk batik (kain batik) dan sepatu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan yang diperlukan para pelaku UKM dalam meningkatkan kesadaran lingkungannya belum diperoleh, baik dari pemerintah maupun pemasok. Ada tuntutan dari konsumen yang mendorong peningkatan kesadaran akan produksi ramah lingkungan, tapi barudari sebagian kecil konsumen mancanegara. Penelitian juga menunjukka belum terbangunnya sistem yang mendukung produksi ramah lingkungan. Hasil penilaian dampak lingkungan memberikan gambaran jumlah material dan energi yang digunakan serta sampah yang dihasilkan dan proses manufaktur. Untuk produk batik, penggunaan pewarna alami mengurangi jumlah penggunaan bahan kimia dalam proses pewarnaan dan peluruhan warna.