dc.contributor.author |
Tjondro, Johannes Adhijoso |
|
dc.contributor.author |
Setiawan, Theresita Herni |
|
dc.contributor.author |
Tjong, Lidya Fransisca |
|
dc.date.accessioned |
2018-08-21T06:35:23Z |
|
dc.date.available |
2018-08-21T06:35:23Z |
|
dc.date.issued |
1998 |
|
dc.identifier.other |
143379 |
|
dc.identifier.uri |
http://hdl.handle.net/123456789/6730 |
|
dc.description.abstract |
Sambungan kayu dengan pelat penyambungan sisi baja pengencang baut merupakan cara yang praktis untuk membuat sambungan karena keterbatasan panjang kayu. Kekuatan sambungan dengan baut majemuk tidak sama besarnya dengan mengalikan jumlah baut dengan kekuatan satu buah baut. Suatu faktor aksi kelompok Cg dipergunakan untuk mendisain sambungan baut majemuk. Studi eksperimental dilakukan sejumlah sambungan yang terbuat dari kayu Kamper Samarinda. Hasilnya Cg rata-rata untuk 2 buah baut berkisar antara 0.94 - 0.97, sedangkan untuk 3 buah baut harga Cg rata-rata 0.85-0.93. Prediksi harga Cg dari NDS umumnya sedikit lebih besar dari hasil eksperimen.
Pengaruh tinggi penampang kayu tidak signifikan terhadap kekuatan batas sambungan, tetapi tebal penampang dapat mengurangi kekuatan batas sambungan karena konsentrasi tegangan pada sisi lubang menyebabkan retak lebih dini. Jarak ujung 7D memberikan daktilitas yang lebih besar dibandingkan dengan jarak ujung 5D. Pola keruntuhan yang terjadi pada sambungan dengan 2 dan 3 baut adalah kombinasi antara geser dan belah.
Persamaan-persamaan untuk mendesain sambungan dengan baut dalam NDS yang diadopsi dalam peraturan SNI Kayu Indonesia perlu diverifikasi lebih lanjut dengan jenis kayu Indonesia. |
en_US |
dc.publisher |
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Katolik Parahyangan |
en_US |
dc.title |
Faktor aksi kelompok sambungan batang tarik kayu dengan baut baris tunggal berpelat sisi baja |
en_US |
dc.type |
Research Reports |
en_US |