Formulasi rupa keestetikaan lingkungan arsitektural pada kawasan perkotaan, berbasis pola kultur sosio-monarchikal di Kota Cirebon dan Daerah Istimewa Yogyakarta

Show simple item record

dc.contributor.author Pangarso, F.X. Budiwidodo
dc.contributor.author Berliyanti, Susana Ani
dc.contributor.author Diyanto
dc.date.accessioned 2018-07-31T03:27:30Z
dc.date.available 2018-07-31T03:27:30Z
dc.date.issued 2017
dc.identifier.other 143281
dc.identifier.uri http://hdl.handle.net/123456789/6615
dc.description.abstract Perkara ke-estetika-an lingkungan seringkali menjadi suatu intensi seseorang atau sekelompok masyarakat, dalam menanggapi ungkapan ekspresi keindahan dan/atau kenyamanan visual atas tatanan fisik/spasial terkait kultur lokal berkelanjutan. Ekspresi estetis tersebut pada akhirnya menunjuk pada pola eksistensi kegiatan, pola aktivitas sehari-hari dan tata elemen fisik/spasial pada lingkungan perkotaan tertentu. Premis mayor ini merupakan landasan penelitian bertema keestetikaan lingkungan perkotaan yang berbasis pada aspek kultural monarchikal historiografis oleh karena kesinambungan eksistensi pola kultur-monarchi masih terjadi sampai saat ini. Tujuan penelitian ini untuk membuat formulasi visual dan naratif berbasis fakta fisik/spasial dan fakta aktivitas yang secara eksistensial dan arsitektural memiliki potensi determinatif-indikatif dalam upaya mencipta keselarasan keestetikaan lingkungan. Penelitian ini merupakan pengembangan tema tipologis dari 3(tiga) penelitian kami sebelumnya di koridor Kesambi s/d Alun-alun Kasepuhan, Kota Cirebon (2012), di koridor Ngasem dan Tamansari kecamatan Karaton Kota Yogyakarta dan di koridor Selokan Mataram, kecamatan Depok, Kabupaten Sleman DIY (2013) dan di koridor Siyono melalui Alun-alun Wonosari s/d Perlimaan di kota Wonosari, Kabupaten Gunungkidul, DIY (2015). Keempat lokasi tersebut diatas secara spasial perkotaan merupakan koridor dan simpul ruang strategis dalam mendukung eksistensi rupa kultural, yang terekspresikan melalui tata-ruang fisik/spasial perkotaan dan pola kegiatan publik atau aktivitas visualnya. Saat ini secara fungsional semua koridor tersebut bertumbuh menjadi area kegiatan campuran secara linier, yang tentu akan berdampak pada nilai strategis yang dimilikinya. Sementara pada simpul-ruang publiknya tetap tetap didominasi sebagai fungsi sosial-ekonomi masyarakat, yang seharusnya juga berfungsi sebagai pengendali orientasi ruang-kota dan eksistensi tradisi budaya, walaupun saat ini berkembang menjadi jalur sirkulasi kepariwisataan. Kondisi lokasi tersebut secara estetis hipotetis telah memiliki keunikan tata-rupa visual/spasial, yang tetap memberikan ekspresi nilai ruang strategis kultural dalam pertumbuhan dan pemenuhan peningkatan kebutuhan masyarakat melalui ragam kegiatannya. Pertumbuhan dan perkembangan tata-ruang lingkungan berlangsung melalui proses keselarasan kompetitif antara nilai-budaya tradisi dan nilai-modernitas kehidupan urban. Praduga tersebut menunjuk, bahwa indikasi keestetikaan yang berbasis pada nilai kultural-historiografis ini belum optimal ditata dan dikelola, selaras dengan pengendalian citra lingkungan kultural strategis dan eksistensial. Metoda kualitatif & kuantitatif serta analisis visual-perseptif lingkungan, didaya-gunakan untuk menyusun formulasi tatanan maupun ekspresi rupa ruang melalui ragam rupa elemen fisik/spasial panorama perkotaan ("townscape") dan di-sintesa padu-padankan dengan norma kultural-historiografis, perilaku dan pola aktivitas disepanjang koridor maupun simpul-simpul ruang strategis perkotaan. Berbasis metoda tersebut diharapkan dapat menunjuk berbagai model formulasi positif eksistensial nilai-nilai keestetikaan lingkungan. Penelitian ini dilakukan dalam format multidisiplin keilmuan, antara bidang desain arsitektur lingkungan perkotaan; bidang estetika filsafati; dan sosiologis yang difokuskan pada bidang arsitektur-kota, melalui proses studi literatur, observasi visual lapangan, pengolahan data, analisis fenomenologis citra kultural kota, diskusi dengan para nara-sumber terkait dan penyimpulan atas praduga awal. en_US
dc.language.iso Indonesia en_US
dc.publisher Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UNPAR en_US
dc.subject keestetikaan lingkungan en_US
dc.subject koridor perkotaan en_US
dc.subject strategis kultural en_US
dc.subject analisis visual en_US
dc.title Formulasi rupa keestetikaan lingkungan arsitektural pada kawasan perkotaan, berbasis pola kultur sosio-monarchikal di Kota Cirebon dan Daerah Istimewa Yogyakarta en_US
dc.type Research Reports en_US


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search UNPAR-IR


Advanced Search

Browse

My Account