Abstract:
Kampanye merupakan kegiatan yang penting untuk mensosialisasikan konsep yang masih asing bagi sebagian besar masyarakat seperti halnya Fair Trade. Masyarakat umum maupun kalangan akademisi belum banyak mengetahui dan memahami prinsip-prinsip perdagangan yang adil dan menguntungkan bagi produsen kecil di negara-negara berkembang. Prinsip perdagangan yang bebas (Free Trade) yang mengutamakan kekuatan pasar yang berlangsung saat ini masih terlalu dominan dan pada praktiknya paling banyak diterapkan dalam tata perekonomian dunia. Oleh sebab itu, kampanye Fair Trade yang ditujukan kepada kalangan mahasiswa, paling aktif dilakukan di kota Surakarta. Organisasi yang mengelola kampanye Fair Trade di kalangan mahasiswa dilakukan oleh Yayasan Samadi dan Komunitas Mahasiswa Fair Trade Solo (KMFTS). Penelitian yang dilakukan di kota Solo dan Bandung bertujuan membandingkan sejauh mana efektivitas kampanye Fair Trade di kedua kota tersebut. Oleh karena di kota Bandung tidak terdapat organisasi yang secara khusus melakukan kampanye Fair Trade, maka kota Bandung dijadikan pembanding untuk melihat perbedaan pemahaman mahasiswa terhadap konsep-konsep dan produk-produk Fair Trade. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman dan penerimaan mahasiswa Solo, yang telah terimbas kampanye, tidak terlalu signifikan jika dibandingkan dengan responden mahasiswa di Bandung. Dengan demikian kampanye yang dilakukan di kota Solo kurang efektif dan kurang mengenai sasaran.