Abstract:
Ketahanan Pangan di tingkat nasional merupakan prakondisi penting dalam memupuk ketahanan pangan di tingkat rumah tangga. Ketahanan pangan di kelurahan Jomblang dan Gunung Pati menjadi permasalahan yang harus diperhatikan oleh pemerintah. Salah satu variabel ketahanan pangan yaitu daya beli di dua lokasi penelitian masih rendah (dy_1 = 1.44 Kelurahan Jomblang dan dy_8 = 1.85 Kelurahan Pongangan). Akses Ekonomi masyarakat baik itu di kelurahan Jomblang maupun Pongangan dapat merupakan faktor utama terjadinya gangguan ketahanan pangan beras pada rumah tangga di kedua daerah tersebut. Sedangkan variabel ketersediaan pangan dan akses fisik beras di kedua kelurahan tersebut tidaklah menjadi permasalahan yang signifikan karena mereka adalah penerima raskin yang mendapatkan pembagian jatah setiap bukannya (Pongangan : akses fisik_1 = 3.34, ketersediaan kualitas (kw_8) = 2.49, ketersediaan kuantitas (kuant_1) = 1.72. Untuk Jomblang : akses fisik_4 = 3.96, ketersediaan kualitas (kw_8) = 1.56 dan ketersediaan kuantitas (kuant_1) = 1.22). Raskin yang selama ini diberikan oleh pemerintah di kedua daerah tersebut telah tepat sasaran, karena jika dilihat dari kondisi ekonomi (daya beli) pada kedua daerah tersebut memang sangat membutuhkan bantuan pemerintah dalam hal memfasilitasi akses harga bagi terpenuhinya pangan beras bagi kedua daerah tersebut. Secara keseluruhan ketahanan pangan beras di kedua daerah ini perlu mendapat perhatian dari pemerintah daerah setempat karena masih ditemukan adanya gangguan pada rumah tangga.