Abstract:
Penelitian mengenai persepsi-afeksi mahasiswa di kota Solo dan di Kota Bandung terhadap kesetaraan gender ini bertolak dari dugaan bahwa akan terjadi pergeseran dari kelompok sosial mahasiswa terhadap isu kesetaraan gender. Sebagai kalangan yang paling intensif bersinggungan dengan budaya lain, dipersepsikan mahasiswa mengalami pergeseran pandangan dalam memandang hubungan antar jenis kelamin dalam kehidupan masyarakat. Penelitian dilakukan dengan mengambil sampel dua budaya dalam cara pandang mahasiswa di dua kota. Karena di kedua kota agama mayoritas adalah Islam, maka penelitian juga ingin melihat apakah pandangan gender dalam agama Islam berpengaruh terhadap persepsi dan afeksi responden. Responden laki-laki dan perempuan yang terlibat dalam penelitian memiliki jumlah yang seimbang. Penelitian menunjukkan bahwa budaya dan agama tidak berpengaruh secara signifikan terhadap persepsi dan afeksi mahasiswa. Disimpulkan juga bahwa responden secara umum berasal dari generasi yang sudah menerapkan kesetaraan gender dalam keluarga. Selain keberadaan anak laki-laki dalam keluarga yang tidak mutlak, juga perempuan bekerja dipandang suatu hal yang wajar. Keterlibatan perempuan pada sektor-sektor publik, termasuk karier di bidang politik, juga dianggap hal yang wajar, meskipun dalam pemilihan profesi tetap memiliki pertimbangan gender.