Abstract:
Narkoba merupakan salah satu masalah yang cukup pelik yang tengah dihadapi oleh bangsa dan negara Indonesia. Hampir setiap hari kita mendengar dan menyaksikan berbagai berita mengenai penyalahgunaan dan korban narkoba melalui berbagai media massa. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa yang tampak pada saat ini hanyalah fenomena gunung es, yaitu hanya sebagian kecil (puncak gunungnya saja) yang terpublikasikan, sedangkan sisanya yang sangat besar tidak terlihat. Salah satu usaha yang telah dilakukan pemerintah adalah dengan mendirikan sebuah lembaga yang bertugas dan bertanggungjawab untuk mengantisipasi dan menanggulangi persoalan narkoba tersebut. Lembaga tersebut adalah Badan Narkotika Nasional yang didirikan sesuai dengan Keppres No. 17/2002.
Komunitas katolik, dalam hal ini Keuskupan Bandung, telah pula mendirikan sebuah yayasan penanggulangan narkoba yang didirikan atas inisiatif para pemuka agama dan kalangan profesional. Pendirian ini didasari oleh kekhawatiran dan keprihatinan atas makin tingginya korban penyalahgunaan narkoba. Yayasan Sekar Mawar berdiri pada tahun 2000. Aktivitas yang telah dilakukan selama ini adalah penyuluhan ke berbagai sekolah, perguruan tinggi dan perusahaan, serta menyelenggarakan panti rehabilitasi dengan menggunakan program therapeutic community.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sampai sejauh mana tingkat kesadaran komunitas katolik terhadap bahaya narkoba, lembaga pemerintah yang bekerja untuk persoalan ini dan keberadaan Yayasan Sekar Mawar yang merupakan salah satu komisi di Keuskupan Bandung. Penelitian ini menggunakan metode survei, dengan jenis penelitian eksploratif yang bertujuan untuk memaparkan dan menganalisis permasalahan penelitian khususnya terkait dengan wilayah yang diteliti. Metode pengumpulan data adalah melalui penggunaan kuesioner pada unit analisis penelitian, metode pengambilan sample yang digunakan adalah metode convenience sampling.
Berdasarkan hasil penelitian ini, tingkat kesadaran komunitas katolik terhadap bahaya narkoba cukup tinggi. Namun demikian, keberadaan lembaga pemerintah dan Yayasan Sekar Mawar belum terlalu disadari oleh responden yang diteliti.