Abstract:
Manajemen persediaan dalam sebuah perusahaan mencakup kegiatan pembelian dan penyimpanan barang. Manajemen persediaan menjadi penting dalam manajemen rantai pasok karena memengaruhi banyak biaya yang dikeluarkan perusahaan. Variabel keputusan dalam permasalahan klasik manajemen persediaan adalah jumlah pemesanan optimum dan titik pemesanan kembali. Penelitian ini mempertimbangkan variabel keputusan yang lain yaitu lead time. Crashing atau perpendekan lead time dapat dilakukan dengan penambahan biaya yaitu biaya crashing. Biaya crashing dapat berupa perubahan moda transportasi maupun penambahan tenaga kerja dalam memproses pemesanan.
Lead time adalah selang waktu sejak pemesanan dilakukan sampai dengan pemesanan tersebut diterima. Penelitian ini menggunakan fungsi eksponensial untuk menggambarkan hubungan antara biaya crashing dan jumlah lead time yang diperpendek. Distribusi eksponensial juga digunakan untuk menggambarkan hubungan antara pengurangan lead time dengan pengurangan rata-rata jumlah kekurangan persediaan.
Penelitian ini juga menggunakan contoh kasus untuk memperlihatkan penggunaan model yang telah dikembangkan. Hasil dari perhitungan menunjukkan bahwa lead time yang lebih pendek cenderung lebih dipilih ketika dihadapkan pada situasi fungsi eksponensial untuk hubungan stockout dengan besar lead time.