Abstract:
Berkembangnya kapitalisme sebagai sistem ekonomi telah memengaruhi seluruh dimensi kemasyarakatan dewasa ini. Sistem ini ternyata belum sepenuhnya menangkis berbagai krisis ekonomi dunia yang banyak membawa bencana kemanusiaan. Gereja tidak dapat menutup diri terhadap masalah-masalah sosial di sekitarnya dan sebagai bagian dari umat manusia, Gereja hendak memberikan andilnya dengan menyumbangkan pemikirannya dalam berbagai dokumen-dokumen Gereja yang hendak memperjuangkan pembebasan manusia dari segala penindasan untuk mencapai kondisi kemanusiaannya yang sejati. Transmodernisme menurut Enrique Dussel hendak merespon tantangan dunia ini yang juga berhadapan dengan realitas keberagaman baik agama, suku maupun budaya. Dalam tulisan hendak dipaparkan konsep transmodernisme dan Ajaran Sosial Gereja dalam mengendalikan kapitalisme yang akan dijelaskan dalam tiga tema pokok, yakni perlawanan terhadap dominasi pasar, pembebasan dan keselamatan, serta dialog lintas budaya yang simetris untuk mencapai kesepakatan bersama menghadapi dampak negatif kapitalisme. Melalui prinsip-prinsip dan solusi bersama sebagai metanarasi baru yang terbuka dan dinamis ini diharapkan dunia dapat memasuki babak baru sebagai keluarga besar yang berkeadilan dan harmonis dengan lingkungannya. Diharapkan kesadaran dan upaya ini menjadi daya preventif yang efektif untuk menangkal bahaya kehancuran ekonomi yang membawa penderitaan bagi manusia dan dunia pun siap menghadapi globalisasi yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.