Abstract:
Ada keperluan mendesak untuk membangun perspektif yang tepat mengenai hidup sebagai proses pendampingan terus menerus. Perspektif yang tepat ialah perspektif kekekalan. Setiap tahap kehidupan merupakan persiapan menuju perspektif kekekalan itu. Usia lanjut pun harus memainkan peran dalam proses pematangan terhadap menuju masa yang kekal-abadi. Pendampingan pastoral lanjut usia mempersiapkan dan mengarahkan mereka kepada kehidupan kekal. Pola pendampingan menitikberatkan pada kebutuhan mereka sebagai kaum lanjut usia. Untuk itu perlu ada pengenalan karakter mereka dan pendampingan khusus bagi sisi spiritual hidup mereka. Pendampingan pastoral bagi lanjut usia merupakan bentuk penghargaan terhadap citra Allah dalam diri mereka. Harapannya adalah setiap lanjut usia dapat tetap diterima oleh keluarga, sahabat-sahabat atau umat paroki, supaya mereka masih merasakan perwujudan kasih Allah secara nyata dalam diri sesama. Sebab di mata dunia mungkin mereka sudah tidak produktif lagi, namun di mata Allah dan Gereja mereka tetaplah ciptaan Tuhan yang penuh kasih.