Abstract:
Kondisi tanah pada lokasi abutmen jembatan sangat berbahaya ketika timbunan di
belakang abutment cukup tinggi. Pada beberapa kasus, terjadi kegagalan pada
pondasi abutment. Pada kasus Jembatan Ciherang memiliki situasi yang sulit
dimana abutmen berada di area dengan tanah permukaan yang sangat lunak dan
ketebalan timbunan sangat tinggi (mencapai 9 m). Desain awal abutmen dilakukan
dengan analisis 3D elemen hingga kondisi jangka pendek dengan pendekatan
strain dependent. Selama masa konstruksi berlangsung dilakukan monitoring
instrumentasi inklinometer yang berfungsi untuk mengetahui besarnya defleksi
yang terjadi sepanjang pondasi tiang abutmen. Dengan mengetahui besarnya
defleksi maka dapat dihitung besarnya gaya-gaya yang terjadi pada pondasi tiang
dengan analisis pendekatan metode beda hingga dan elemen hingga. Besarnya
defleksi dan gaya-gaya berdasarkan hasil analisis 3D elemen hingga jangka
pendek, dapat dievaluasi dengan besarnya defleksi dan gaya-gaya aktual yang
terjadi pada pondasi borpile selama konstruksi berlangsung. Oleh karena itu, dapat
diketahui apakah pondasi abutmen jembatan ciherang masih dalam faktor
keamanan yang diizinkan.