dc.description.abstract |
Kewirausahaan memegang peranan penting bagi perekonomian di negara berkembang, khusunya Indonesia. Pemerintah yang menyadari hal tersebut melakukan berbagai upaya untuk mampu mendorong pertumbuhan kewirausahaan yang cukup membuahkan hasil dengan meningkatnya rasio kewirausahaan Indonesia menjadi 3.1%. Namun, rasio tersebut ternyata masih berada di bawah rasio kewirausahaan negara-negara tetangga yang juga turut dibuktikan dengan rendahnya persentase pelaku usaha pemula dari hasil penelitian GEM Indonesia 2013-2016. Ini mengindikasikan masih adanya faktor-faktor yang menghambat pelaku usaha pemula dalam merintis usahanya sehingga dibutuhkan dukungan dari pemerintah dimana salah satu bentuknya adalah dengan menciptakan lingkungan yang supportif. Hasil NES GEM 2015/2016 menunjukkan bahwa pendidikan kewirausahaan di pendidikan dasar dan regulasi pemerintah terkait perpajakan merupakan bagian dari lingkungan kewirausahaan yang belum mendukung pelaku usaha pemula. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kurikulum pendidikan khususnya mengenai kewiraushaan dan regulasi perpajakan yang sudah ada sebenarnya mendukung pertumbuhan pelaku usaha pemula di Indonesia atau tidak. Penelitian ini merupakan penelitian mixed methods dengan teknik penumpulan data menggunakan survei dan wawancara. Analisis yang digunakan memakai analisis deskriptif, distribusi frekuensi serta crosstab analysis. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa kurikulum pendidikan khususnya kewirausahaan dan regulasi pajak belum mendukung pertumbuhan pelaku usaha pemula dikarenakan metode pengajaran dan sistem penilaian yang kurang tepat dan ketimpangan pajak yang mengabaikan asas keadilan bagi pelaku usaha pemula. |
en_US |