Abstract:
Pengabdian Masyarakat Perancangan Sekolah Bestari Utami ini berawal dari permintaan Yayasan Sekolah Bestari Utami kepada Universitas Katolik Parahyangan Jurusan Arsitektur untuk membantu merancang perluasan Sekolah Bestari Utami di Garut dari TK menjadi SD. Oleh karena Sekolah Bestari Utami merupakan sekolah non profit yang mengutamakan pengembangan karakter anak, maka Jurusan Arsitektur UNPAR kemudian menyetujui perancangan perluasan Sekolah Bestari Utami dalam bentuk Pengabdian Masyarakat. Sekolah ini memiliki visi untuk mengembangkan secara berimbang, untuk mencapainya mereka memiliki sistem belajar yang sangat beragam diantaranya belajar melalui kepekaan diusianya sehingga pembelajaran lebih aktif. Selain itu metoda pembelajaran yang berbeda yang sangat ditekankan adalah belajar lewat kenyataan, praktik-praktik, kebudayaan lokal, serta realita yang ada di sekitar. Selain itu disekolah ini, peranan komunitas juga ditekankan, baik peranan orangtua, maupun masyarakat. Metoda pembelajaran ini diharapkan dapat menjadi contoh pendidikan bagi masyarakat maupun sekolah di Garut. Pendekatan perancangan Sekolah ini dilakukan melalui dua cara: Pertama, pendekatan desain dilakukan dengan beberapa metode desain partisipatif atau pendesainan dengan melibatkan banyak pihak, yaitu siswa, orang tua, pengelola serta masyarakat. Dan Kedua, pendekatan Perencanaan Regionalisme yang mengacu pada pemanfaatan dan menjaga keseimbangan alam, memanfaatkan suasana alam Kota Garut, pengangkatan kembali arsitektur lokal, serta pemanfaatan material lokal, seperti bambu. Selain itu, perancangan Sekolah ini juga mempertimbangkan konsep pedagogik Sekolah Bestari Utami yang aktif dan peraturan-peraturan Kementrian Pendidikan Tinggi tentang Bangunan Sekolah. Kata Kunci: Desain Sekolah Bestari Utami, Regionalisme.