Abstract:
Ketidakmampuan pemerintah dalam menegakkan peraturan maupun dalam melaksanakan program dan kebijakan terkait permasalahan sampah di Bali menjadi pemicu terbentuknya Bye Bye Plastic Bags (BBPB) sebagai sebuah social movement (SM) yang kemudian berkembang menjadi sebuah non-governmental organization (NGO).
Penelitian kualitatif ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana upaya BBPB dalam mencapai Bali bebas tas plastik pada tahun 2018 dengan menggunakan konsep fungsi NGO yang dikemukakan oleh Karns dan Mingst serta peran NGO yang dikemukakan oleh Gemmil dan Bernidele-Izu.
Hasil penelitian ini menunjukkan empat upaya yang dilakukan BBPB dalam mencapai Bali bebas tas plastik, yaitu: upaya untuk melaksanakan empat program kerja yang dibentuk – Education, One Island One Voice, Pilot Village, dan Global dimana ditunjukkan pelaksanaan ketiga fungsi NGO; menjalin kerja sama dengan aktor lain – pemerintah, organisasi internasional dan NGO yang menunjukkan fungsi partner; berpartisipasi dalam berbagai pertemuan yang membahas dan mempromosikan isu terkait – konferensi, forum, pertemuan, dan festival yang menunjukkan fungsi catalyst; serta mempromosikan kesadaran lingkungan melalui media massa yang juga menunjukkan fungsi catalyst. Upaya tersebut menunjukkan berkontribusi BPPB dalam menciptakan perubahan yang bersifat bottom-up, namun untuk mencapai Bali bebas tas plastik 2018 diperlukan keterlibatan yang lebih dari pemerintah berupa pengeluarkan kebijakan yang dapat menciptakan perubahan yang bersifat top-down.